My blog has moved!

You should be automatically redirected in 6 seconds. If not, visit
http://balonwarnawarni.wordpress.com
and update your bookmarks.

expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

March 29, 2008

Pada sebuah pagi

:


Jengah!
Kupikir kau akan berbeda
tak secengeng mereka,
menguntitku diam diam
menodongkan pisau ke nadi
menuding,
menyekat dunia
pertanyakan siangku

hey, aku hanya ingin malam!
dan semua yang diberikannya
(termasuk remang lampu
dan harum nafasmu)

Pongah!
Kukira kau juga
hanya memuja rembulan, dan misterius langit
asap mengepul, wangi cherry dan aksara yang tertawa
mengecup dan mengecap rasa tanpa perlu terbawa
tak ngelangut di satu jalin sempit
tak tersesat disatu labirin bodoh berlabel cinta
(seperti mereka yang menguntit, sembunyi, berlari dan mencariku disana)

Harusnya kau tak seperti mereka, kan?

Gerah!
Cuma bikin muak saja
sejenak memang pernah ada euphoria
karena tak terpungkiri, rasa datang dan pergi
tapi bukan janji janji konyol yang mengikat
akui saja, kita menari dan bercinta
sekelabat seperti senja
menyelami hidup (yang katamu mau kaunikmati)
itu, dan hanya itu
malam, dan hanya kelam
peluk, tak ada yang muluk

Lalu kenapa kini kau mau usik siang?

Harusnya aku tak resah
tapi kau jadi cengeng
tapi kau jadi minta asa
padahal semu, nisbi yang pasti

Katamu kau takpapa
aku pergi,
karena ini pagi.





cuando tu te vayas, tu tend
ras las agallas de decir, yo no te amo como ayer...*
[when you go, will you have the guts to say, i don't love you like i did yesterday ?]





*Inspired by a friend's YM status.

No comments: