My blog has moved!

You should be automatically redirected in 6 seconds. If not, visit
http://balonwarnawarni.wordpress.com
and update your bookmarks.

expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

March 28, 2011

27 on 28

Ada yang ingin kukatakan,
satu, dua hal tentangmu.

Tapi nampaknya,
Sejuta aksara yang dirangkai jadi kata akan kehilangan maknanya
Tapi biarlah, izinkan aku mencoba
Hey kamu,


(yes, you...
let me tell you one, two things..


no, it's not about your endearing smile 
nor your kindness that conquer the meaningless words and rhyme
..
or might it be about the way you reach me out
remind me how to fight, yet still give room for mistakes and doubts
..
Ah, when it comes to you,
words fail me, as they always do


But one thing, dearie, just one or two,
I'd like to say thank you...)

Terima kasih,
Telah berbagi dan membagi
Terima kasih,
Telah membuatku percaya: aku layak bahagia. Kita layak bahagia
Terima kasih,
Telah membuatku menjadi seorang pejuang, seperti dirimu, meski belum setangguh dirimu
Terima kasih,
Telah menyambut uluran tanganku, menggenggamnya erat hingga kini dan nanti
Terima kasih..

Dan kini,
Terimakasih, Gusti empunya semesta...
Terimakasih,
Untuk menghadirkannya ke dunia 27 tahun yang lalu
lewat rahim seorang ibu yang penuh kasih dan cinta

Terimakasih,
Untuk menghadirkannya dalam semestaku.
Dan untuk ia yang ada, izinkan aku tepekur dalam syukur bahagia.
Terimakasih,

M,
Selamat mendewasa,
:)






Mars 28, 2011
Bonne Aniversarie, M!

Thousand thak you's and I love you's would be mere understatements for the miracle you bring into my life, really)

March 24, 2011

Recap : Last Night

He said, last night...

"Dan aku,
mematahkan teori bodohmu.

Lihat, aku.
Yang mencintaimu.
memperjuangkanmu."

I said, last night..

"Aku takut. Takut merasakan ada diujung jurang dan hampir terjatuh (lagi)"

He said, last night...

"Dan untuk rasa takut yang tersisa,
Itu bagianku. Percayakan padaku."

"Selama aku menggenggammu
dan kau menggenggamku"

"Selama itu kita. Cinta'

Last night, we said... 

March 16, 2011

The witch, the little witch

Once upon a time, in a lullaby...

Malam itu langit legam
Rembulanpun malas bersinar, ia menguap lebar, lalu tersenyum sedikit
Malam itu, tak ada bintang yang mengerlip..

Malam itu langit kelam
Tapi lalu ada yang berkelebat melesat !
Hmm apa ya itu?
Bintang jatuh? Atau meteor melintas?

Mereka bilang itu si penyihir kecil bermata kerlip permata 
mengendarai sapu terbang keperakan
Penyihir kecil, terburu buru,

Si penyihir kecil yang nakal, ia kesepian
Ia terbang merepih malam, membunuh sepi
[kau selalu bisa lihat : ada lintasan keperakan. Itu serpih debu ujung sapu terbangnya!]
Si penyihir kecil yang nakal, hanya berteman rembulan dan bintang
[serta burung hantu, kelelawar ataupun kunang kunang yang numpang terbang]

Mereka bilang, si penyihir kecil bertopi segitiga
di ujungnya ada lonceng kecil yang bernyanyi, sesyahdu mimpi
jika kau diam sesaat dan mendengarkan, itu satu simfoni
untuk rumah yang selama ini ia rindu, untuk hangat yang selalu ia cari
Ah, si penyihir kecil yang nakal, terbang mencari apa?

Penyihir kecil yang nakal, menggelitiki bintang bintang dengan kerlip keperakan
(Bahkan terkadang saat ia usil, ia warnai rembulan dengan warna biru pucat pasi)
Ia bernyanyi bersama malam hari, bersahut siul dengan penghuninya
Penyihir kecil nakal, sebenarnya sepi?

Maka malam tadi, kucarikan ia tempat pulang yang hangat
dengan hati yang selalu siap mencintai
dan detak yang kuat melindungi

Once upon a white night..(or day?)

Penyihir kecil nakal
bermata kerlip permata
dan sapu terbang keperakan
kusematkan
di dadamu..


Epilog:
..Dan lelaki menyematkan kalung keperakan di leher gadisnya.
mengecupnya lembut lalu berkata, Patience, my dear lil' witch. 
For everything eventually is going to work out for us..
Dan si gadis tahu, ia telah menemukan rumahnya.
Sama seperti si penyihir kecil..





M,
Thank you for the "little witch".
It fits perfectly :)

March 1, 2011

M, maybe it's for Morning :)


Tiga tangkup roti dan secangkir coklat hangat
Resep kebahagiaan pagi yang selalu kau racikan
Tiga tangkup tulus berhiaskan manis dan secangkir kasih...
Karena denganmu, bahagia adalah sesederhana ritual itu...

Satu kecup kecil dipipi, selamat pagi...