My blog has moved!

You should be automatically redirected in 6 seconds. If not, visit
http://balonwarnawarni.wordpress.com
and update your bookmarks.

expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

February 25, 2009

Cerah-Mendung-Hujan-Badai-Pelangi-Sepoisepoi : Siklus Hidup #1

Cerah :

Aku menggambar satu garis di langit
dan mencipta rasi baru untukmu..
Seperti semburat awan yang kulihat dipesawat
atau semburat senyum saat kukembali kepelukan
karena langit kota terlalu hingar untuk kesederhanaan lintang
dan bimasakti ada di imaji malam itu.

Lalu kita tertidur dipelukan satusamalain
kala ninabobo dan hangat kecupan menyelimuti
dan semua sudaah cukup: seperti pulang ke lembut rahim semesta

Pagi kita menggeliat, pada hangat sambil menyambut mentari
yang sinarnya nakal mencuricuri masuk selasela kelambu
(yang selalu kau marahi aku kala ia terlalu dini kubuka)
menciumi kulit telanjangmu, menelusuri tiap inci poripori
sampai aku cemburu karena takut cercah mengalahkan hangatku..

Ah apa itu siang kecuali lagilagi kita saling bergelayut pada ranting rindu
sambil menikmati sandar hidup yang tergurat tegas di sinar mata
tergelak pada cerita dan tiap detik lelucon dan kisah yang dirajut
tentang hari yang kita lewatkan tanpa kekasih jiwa disisi

dan sore...ia tak terlewatkan bukan?
karena senja adalah saat mentari bisa sedikit mengintip bulan
di relung cakrawala yang menciumi bumi dengan mesra
sambil kita bercanda pada ironi : mengapa ada jarak dan waktu...
dan semua yang indah tergambar harus pada akhirnya dijerat batas..

ah biar kita terlena di hangat ini
dan cerah..
hati..

L.O.S.T.

Kehilangan sang ksatria

Justru di (hampir) akhir cerita
saat semua harusnya membuncah bahagia




.....Dan mengapa pedang kata katanya
justru mengabu jadi debu
saat ia bersimpuh dan membisikkan hati
bahwa ada satu rindu yang merasuk nurani
saat sang putri compangcamping tak disisi

Dan mengapa saat nyaman sang putri
yang digendong rembulan justru jadi sepi?
saat tak ada lagi desir halus bersembunyi
yang dulu selalu menjelma puisi

apa sang putri harus bersembunyi?
dan hilang sebentar ditelan embun pagi
sampai sang ksatria menyadari
(atau satu rasa itu timbul lagi)
bahwa hati, adakah misteri bisa sepenuhnya termiliki?
atau cuma jadi terbiasa di tiap lembar cerita
tak ada lagi kejutan, alur plot menjebak
dan penyihir yang tiba tiba menyeruak ditengah halaman

ah...

apa ini bosan?
apa ini kelam?
atau ini memang titik ternisbikan?
atau ada yang tersembunyikan?




katakata tak termakna setelah akan akhir cerita..
Adakah akan seperti ini kita?

A demand for a poem

Tak seperti dulu...


Aksara aksara itu, masihkan mereka merunut manis?
masihkah ada pusi untukku?

dan deru
debu siang yang kerontang.
tak ada lagi cercah bening katakata untukku: apa mereka kehilangan makna?
hilang ditelan deru, suara suara memekakan telinga
bikin tuli saja
hingga tak bisa lagikah kau dengar siulan kalbu?
hingga tak ada lagikah puisi untukku?


atau kita mengelam mengabu membosan
ah bahkan rima dan bait jadi satu taman bermain kelam...

February 22, 2009

untuk sang nona kecil..

Psst...

nona kecil, jangan sedih lalu meradang
mungkin hidup tak melulu curah sinar mentari terang
tapi kutahu dibalik punggungmu ada payung kecil yang siap terkembang
karena kaubaca di awan mega ada satu badai hujan datang..

nona kecil, jangan bersedih saat jalan ini harus jadi akhir lagu
mungkin setapak ke kastil awan tak ada lagi, dan sejuta nada cinta semu
yang ternyata ilusi tak terepih menggores sembilu
luka sayat diamdiam, kutahu kau mulai matirasa, mengelu..

ah nona kecil, hapus itu resah
tak pantas dunia melihatmu merasa kalah
karena ini cuma dunia aneh serbasalah
dan lagilagi ini cuma takdir kejam yang memutarbalikkan kisah
dan kau mentari, jadi acuh saja semua yang buatmu berkesah!

Masih ada bianglala yang manis gulagula sehabis badaimu
dan sejuta wangi tamanria dunia yang membuka lengannya merengkuhmu
ah nona kecil, di dunia kacau ini haruskah kita ikut gila?

di satu cerita penuh purapura dan topeng fana
semoga berakhir, karena ini bukan kompetisi siapa yang bertahan
siapa yang tertikam
atau nyata mana yang dipertahankan
walau sejuta terkuak, berdiri sampai mengejan
semua benar dan bohong, bilur kepul asap tak jelas buram
semoga berakhir karena ini bukan satu pertandingan
dimana kau menahan semua molekul pedih untuk mengalahkan

Bukan, ini tentangmu dan kerangka hati rapuh yang dijaga
serta mimpi dan cinta, gaunmu yang harusnya tak ternoda
maka nona kecil, jangan jatuh dan terluka...

kau masih saja berlari, dibalut gaun nurani warnawarni
hingga titik tebing itu, haruskah berhenti atau terbang memaksa diri?
ah jangan pergi...

nona kecil,
jangan bersedih, ini kubuatkan satu puisi
agar bisa ia lihat : kau tetap sang nona kecilku yang manis tak terperi
tak pantas memar, disakiti ataupun terlukai
seperti kutahu kau tak ingin sanubari siapapun sedih terbebani

maka nona kecil, kutahu pada kuatmu kau kan terus menari
setelah menghapus setitik airmata yang dibawa hujan
masih saja kau akan riang pada senandung hari

karena kau,
sang nona kecilku...





*Dedicated to nonakecil2ku yang teramat kuat dan tidak jatuh*

February 18, 2009

the feast of fake fool...


....now it's time to go
curtain finally closing
that was quite a show.....



badutbadut muka menor menari kesanakemari
di tengah tawa dan riuh kenapa hati sepi?
juga tepuktangan yang entah untuk apa
senyum lebar yang menyakitkan, ah...
atau semua palsu, meleleh riasan
menyembunyikan airmata ketulusan?
di relung dalam dimana terkoyak semua itu topeng
yang ada hanya ceruk berhati bopeng
ah...luka dan semua koreng!

sirkus riuh hidup dan macan yang lewati api
cambuk itu, adakah untuk keajaiban butuh sedikit sakit dan pedih
atau mungkin bila tak terdera, takmungkin kita melompat
hup! lingkaran keajaiban menyala, atau seharusnya tak kesana?
berloncatan di trampolin
dan berayun, seperti hidup dan rasa tak kasat
yang diamdiam menyesak menyublim

ah semua tertawa
semua senang
atau hanya melarikan diri
dari belati di depan nadi?

lukaluka, lupakan saja!
bersenang gembira
sebelum hidup menyuruh lacur
terjun ke tebing, bebas jatuh meluncur...

ah semua fana...

ah semua luka


...very entertaining..
but it's over now
go on and take a bow...





*winiyangyangmembencisandiwaraapalagidrama*

February 17, 2009

The card no. 0

Adaku ternyata bukan di semestamu..

ah nyala pelita ini bukan matahari
hanya redup yang mencoba terus berfusi
ditengah semua badai dan ngin hati
bulir waktu berdesak, memang aku bukan peri
hanya pendongeng konyol yang mencintai setengahmati

ah adakah semua bilur luka ini membiru lagi
ini takdir bersekongkol menancapkan belati
diam diam menikam, ah segar darah di semburat nadi
siklus asa yang terus mati suri

ah sudah diam saja, biar pening ini tak terasa
kalau berisik nanti tahutahu ia mengiba
dan nanti jadi berpikir bisa terbang, ke langit ataupun ke nebula
perih sunyi tak terkila tapi masih bisa percaya...




Apa adaku di semestamu? kala sinar saja tak diaku...

February 14, 2009

Valentine Gift : Untuk Beruangku

Pernahkah di harimu,
Silau emas mentari terkalahkan terang hangat sanubari?

Pernahkan di senjamu,
Merdu semilir bayu terkalahkan senandung rasa kalbu?

Kini..

Coba resapi..
Coba simak dengan hati..

Tengadahlah, dan hidu udara
dan lamun alunan semesta yang mengalir pelan, ia moksa...
mencari celah dan menitik sabda


Kini..
Coba tutup pelupuk mata indahmu dan lihatlah dengan nurani
Coba dengar sunyi , serpih suara yang sebenarnya tak mati

Satu bisik lembut yang hampir tak terperi
Yang melayang, sehalus serbuk sari

Coba,
Rasakan pelanpelan
Lamat rindu yang kejam mengejan...

Ah...
Coba..
Rasakan ini aku punya cinta..



*For my Bear....*

Hadiah....

Dan aku beranjak menua..
berproses menjadi dewasa...

Terimakasih K.A.D.O nya, sang ksatria...:)






February 12, 2009

The Birthday Wish

Inginnya, mereka ada....:

Senyuman bunda dan tatap kasih dari papa
serta gelak tawa adikadik yang selalu hangatkan jiwa
saat rumah berarti dimana hatiku berada

Kecup cumbu hangat yang melelehkan hati, satu yang tak terganti
dan melingkupi kelindan rindu dengan manis puisi serta rasa terpatri
kau, belahan hati yang selalu mencintai...

Hati para sahabat yang bercahaya mengelilingi dengan kehangatan dan tawa
serta kesetiaan yang selalu siap terbang bersama
dan menyediakan pundaknya dan meyeka airmata kala kuterluka



*Esok hari, selamat ulang tahun, Wini....*