My blog has moved!

You should be automatically redirected in 6 seconds. If not, visit
http://balonwarnawarni.wordpress.com
and update your bookmarks.

expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

November 30, 2010

Catatan kecil untuk M

Pada waktu yang tak bisa kutikam dengan belati agar ia cepat membawamu kembali
Pada jarak yang tak bisa kumampatkan agar tak memisahkanku dari hangatmu:
ngelangut aku pada sepi

Atau mungkin ini hanya satu lagi permainan hidup agar kita ingat dalamnya merindu? 

merajut langit hingga senja lalu lelap, 
memimpikan memelukmu erat..
mengukur waktu hingga habis peluh lalu letih, 
tersungkur di asa yang setia mendamba
..dan lagi lagi kita menyadari..

pada semua sesak udara, kita tetap ada dan mencinta
pada semua resah didada, kita tetap ada dan merasa
pada semua gundah gulana, tautan kita tetap terjaga

Pada milyaran jarak yang teregang
Pada detak nadi waktu yang terdispersikan : Mungkin ini hanya satu lagi elegi. Dimana ksatria mungkin sedikit letih dan sang gadis mulai menua.Tapi semua tak berarti tak ada lagi nyala, bukan? Karena pada lembaran nyata kita mengukir cerita yang tak selamanya berwarna, namun kita adalah bahagia. Ah, betapa kita tumbuh mendewasa..

Pada waktu.
Pada jarak
Pada rindu.

Kunanti pulangmu,
kesayanganku.

November 22, 2010

Wing-less

Terimakasih,
untuk mengingatkanku,

aku tak butuh sayap untuk terbang
jika sayap inipun tak tumbuh lagi,
akan kukumpulkan sisa bulu berserakah
merekatnya pelan pelan dengan iman
dan pelan pelan belajar terbang
(seperti ikarus yang menantang matahari?)

oh,
aku akan menggambar kerangka
menjelujuri dan membuat sayapku sendiri
mengumpulkan kayu dan benang
membangunnya dengan keringat dan darah
(seperti yang kulakukan selama ini?)

terimakasih,
untuk menamparku tepat di ulu jiwa
karena aku jadi terbangun lagi 
dan ingat mengapa aku disini.

untuk diri.
untuk mimpi


No they can't bring me down, no.. Nobody's gonna silence my fire to fly. No they just can't..Include YOU

November 21, 2010

on Long Distance

Galau membunuh memori hangat yang menyalakan kerlip alasan bertahan. 
Ah galau, pada alasan mana lagi kau akan bertumbuh?
Kacau membunuh akal sehat dan beribu halaman penuh perjuangan yang dulu kita banggakan. 
Ah kacau, pada sekam mana lagi kau akan membakar?

Atau,
Galau dan kacau bermuara pada sepi hati?
Atau,
Galau dan kacau berawal dari rindu tak terperi?

Galauku, kacauku
Sepiku, rinduku

Dan, hanya tulus yang bisa cairkan semua beku..
Bukan kata kata asal bicara asal aksara
Bukan kata kata yang tak bisa diraba lagi dirasa
Dan, hanya pada tulus rasa, galau dan kacau terbasuh..


*teruntuk alfaromeo nun jauh disana. Maaf untuk semua kacau galau hati, ini hanya sepi yang membunuh diri*

Oh well..

Oh well..

Mungkin lagi lagi cuma jarak yang harus diruntuki

Dan langit malam yang mengelabu
Entah disana bagaimana pagimu
Dan udara yang menebal rindu
Entah disana bagaimana hatimu

Oh well..

Mungkin lagi lagi cuma waktu yang harus dirajami

Dan bayang yang mengabur perih
Entah disana bagaimana mimpi
Dan derai yang mengganggu janji
Entah disana bagaimana diri

Mungkin hanya aku, yang ngelangut pada sepi..

Oh well..

*saat malam begitu menyesakkan dan kau terlalu jauh untuk digapai. Oh well...*

November 9, 2010

Note on November

Adakah novemberku

Dingin seiring salju di benua antah berantah setahun yang lalu?
Ah, tapi kau selalu menjadi matahariku
Dan aku berevolusi pada hangatmu
tanpa meragu, pusat semestaku

Adakah novemberku

Hujan seiring mega yang akhir akhir ini begitu mencintai horizon kita?
Ah tapi pada rintiknya kita ikut mendendang nada
dan pada merdu derasnya kita diam diam berdansa
meradanglah dingin karena ia tak bisa menyelinap di hangat tautan kita

Ah adakah November ini, sekali lagi
Angin menghembusmu pergi, sekali lagi
Pada dingin nun jauh disana?

Ssst, jangan takut, kecupmu.
Pada separuh purnama, kau harus bekelana
Dan kita, menutup November berselimut harap
Di rentang pembeda kala pagiku menjadi malam mu

Sst jangan takut, katamu
“ Aku akan selalu kembali pulang ke pelukan”

Ah, adakah novemberku?
Yang tak sabar merengkuh dingin desember
Kala sayapmu sekali lagi hinggap di hati