My blog has moved!

You should be automatically redirected in 6 seconds. If not, visit
http://balonwarnawarni.wordpress.com
and update your bookmarks.

expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

September 29, 2009

(masih) After the rain..

Take off your coat...
Put off your umbrella, little Lady...
Move on,
Put on a smile, little Lady

Storm's over, Rain's over...
There might be no rainbow,
but a clear sky in your soul..

Erase the tears,
Forget the fears,
It's all said and done, little Lady..

Smile, little Lady,
See the horizon and smile...

After the rain..

Nona kecil mendongak memandang langit
Badai pergi, dibawa tiupan bayu, basah hujan berlalu
dan dia mencari pelangi : menuntut janji tentang warna , dan bahagia
yang harusnya datang setelah hantaman badai meraja

Tapi ini malam hari, nona...
Tak ada matahari, apalagi pelangi
cuma lamat lembut sapu bayu, lintang terang dan bulan di langit cerah : indah bukan?
meski bukan bianglala yang selalu terbawa mimpi
cukup cakrawala tenang dan selimut lembut cahaya chandra
cukup remang temaram dan hey! lihat ada satu kerlip mengedip!

[percayalah nona kecil, ini damai tak terdefinisi - tak peduli seberapa kelam hari]


Silently Sit...

Duduk diam saja ya...
Karena kau bukan sang dewi
yang dielu-elukan dan diperjuangkan
hingga titi8k lelah penghabisan

jadi akankah kau duduk diam, saja?
melihat ksatria ksatria bersliweran mencari putri untuk diselamatkan?
atau para maharani dari kerajaan bersulam awan
melihat ksatria menghunus pedang menebas naga,
[tak pernah demimu...]

Diam saja!
bermimpi itu melelahkan
bangun dan meregang nyata jadi menyakitkan
hey, jangan mencintai!
kali ini dengarkan nurani : duduk manis, diam..
jangan biarkan airmata terajam..

Hey, bagaimana lagi agar kau mendengarkan?
setelah tamparan..
pelukan...
cacian...
penyerahan...

ini pertanda, gadis kecil..
tak ada yang bisa kuat meregang untuk seorang keras kepala
tak ada yang bertahan terbang disambing hembus sayap niskala
[yang kini pun ku tak yakin kau masih punya]

Jadi kali ini, jangan nakal!
jangan mencinta!
jangan percaya!
jangan terbaca!

Lelah, kan?

Duduk diam, saja...




September 22, 2009

[Mati Suri]

Kali ini si gadis kecil kehilangan daya untuk menulis.

Ia sudah membunuh bintang yang kerlipnya menginspirasi.
Ia sudah memadamkan lentera yang meneranginya merangkai kata
Ia sudah mematahkan penanya, dan membuang tinta aksara.

Kali ini si gadis kecil ingin istirahat saja.

Mencari bintang baru..
Atau mungkin bila bintang terlalu tinggi dan menyilaukan,
kali ini selintas kunangkunang di pelupuk genggam tangan sudah cukup

Menyalakan lentera baru..
Atau mungkin bila terlalu penat untuk sekedar menyalakan lentera,
kali ini sebentuk kecil lilin bisa memadu pelita dan jadi hangat jiwa

Mencari pena baru,
Mengisinya dengan tinta
yang mungkin bukan lagi warna pelangi,
tapi cukup bening hujan dan kelam malam...

Gadis kecil, undur diri sebentar saja....

September 7, 2009

Hibernasi

Tanpa tanda tanya.
Dan sudah seharusnya.

Tanpa tanda tanya.
Dan disini kita : berhenti.
[dan berkaca]

Hening saja,
dan dengar.

Jarak yang direka
Tanpa tanda tanya





after all..