My blog has moved!

You should be automatically redirected in 6 seconds. If not, visit
http://balonwarnawarni.wordpress.com
and update your bookmarks.

expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

October 27, 2010

Mungkin?

Dan mungkin, diam saja..
Atau kau lelah mencoba?

Dan mungkin, bicara saja
Atau kau takut tak didengar?

Dan mungkin, kini,
Kau tak perlu merasa
Kau harus mati dulu
Agar kau tahu betapa
berharganya hadirmu

 Mungkin?

Jika

If I die tonight, would you weep for me?
Would you shed your tears, would you be sad?

If I die tonight, would all the good and bad time we had, flashed back in your head?
Would you miss me being mad
Would you miss me being sad
Would you miss all that?

If I die tonight, 
Would you still say , ‘wow you look so pretty’
As you used to say back then when you see me dress up

If I die tonight
Would you kiss me for the last time
As compassionate 
As deep and meaningful 
as you did the first time?

If I die tonight, would you miss my embrace?
Would you later seek to hold my warmth
In the middle of rainy cold night?

If I die tonight
Would your heart feel a loss
As it loose its other half?

If I die tonight,
Would you understand
How I long for your touch
How I long to be completed
How I miss your presence 
Your laugh, your flirts, your showering love?

Well…
If I die tonight,
As they say,
“just smile for me,..”
Well, if you must,
Be sad,
Be mad,
But do love me, still
And just as they say,
Just smile for me
as I once fought for my soul mate, for my better half
and for a love I hold tight to till the last… 

October 15, 2010

My personal Shamata



Hening menyerap warna warni jadi satu
di kedalaman yang ku tak pernah tahu ia ada di dangkal diri
di keterpisahan yang tak pernah kutahu akan semenyatu ini
di keterdiaman pada riuh yang tak pernah kutahu ia melodi

Hening terjaga, dan warna warni tersaput kuasnya
menyatu membaur mencerminkan diri 
berterbangan dalam pusaran energi, lalu menyurut

Hening gelap..
dan di pusatnya: setitik cahaya putih asa..

October 11, 2010

A Favor

..Segelas air, ditangannya, kala kuterbaring sakit..

Sebaris lagu mendengung dikepalaku.
bernyanyi bermain lompat karet lalu berjingkat dari satu sel ke sel otak lain
meninggalkan jejak basah yang membekas di simpul memori
dan jadi pedih, entah kenapa

Mungkin memang hanya butuh hening
dan bening segelas air,

Mungkin hanya "ada" yang bisa membasuh luka..

Sejatinya,
resapi saja sakitnya..
Lalu mencari hening dalam bening..
Mencari ada..


..Segelas air, ditangannya, kala kuterbaring sakit..

Wait!

Menunggu itu sepi,
menunggu itu sakit.
Menunggu itu membunuh detak di dinding
dan melawan sakit yang menggerogoti ototmu
menunggu itu menahan nyeri di dada
dan linu yang entah kenapa tak jemu jemu menusuk

Menunggu itu penat yang menggores tiap kali kau menghela udara
Menunggu itu dera yang bergema bersama riuh di sekitar pulau pesakitanmu
sementara kau, terlunglai, sendiri
sementara kau, terbengkalai, sendiri
sementara kau, menunggu...

Tunggu!