My blog has moved!

You should be automatically redirected in 6 seconds. If not, visit
http://balonwarnawarni.wordpress.com
and update your bookmarks.

expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

June 30, 2010

Home

Menemukan jalan pulang
ditengah kepul asap dan abu
aku takut,
tersesat?
atau takut
bahwa rumah adalah cermin sempurna
dan pada bayangan aku melihat belati
membunuh diri...

Bisakah?
menemukan jalan pulang
ditengah puing
dan rasa rindu yang tak tertawar..

Pulang?

run

Berlari
jauh ketepi cakrawala
aku hanya ingin menemukan kaca
tempat dulu kita bercermin
dan terpantul sempurna

karena kini kalbuku memburam
dan bercak hitam itu, ia tak mau hilang
[atau aku yang terlalu taku menghapus noda?]
ah tak lagi bisa kuberkaca
jadi ingin hilang saja..

berlari ketepi cakrawala..
sembunyi sebentar saja
hingga nanti bisa berkaca..

ah lelah, dimana cakrawala?
atau sembunyi di lelap malam
sambil memimpikan hilang
sebentar saja,
di cakrawala..

unravel

Dan noda gelap menyelimuti..
seperti rahasia yang tak bisa dibagi..
aku.

Terdiam di sunyi :
adakah aku masih akan dicinta
dan direngkuh seperti dulu?
Adakah wangi pisang goreng sore
dan hangat pelukan akan tetap tertanam?

Disini gulita
dan aku mengigau dalam tidur
menikam pisau pada ia yang tak pernah ada
(atau nanti kita berpurapura bahwa ada jadi tiada?)
menangis tersedu,
menggapai tangan lembut
ah jauh sekali...jauh sekali..
tak tersentuh, tak teraba
hanya terlihat gemerlap, samar samar dunia kristal kaca
sempurna..

pakai saja topengnya,
biar tak terlihat semua air mata
tak ada nyali juga, bukan?
hanya sanggup bersuara
tapi,
tak berani menatap mata
karena diteduh lautnya,
airmataku kebas
akankah aku masih
salah satu bintang di langit cerah?

ah..
maaf..
maaf ini tak pernah ada
maaf..

dusta terlalu kelam, tapi kadang malam menyembunyikan
seperti racauan pengecut yang sembunyi pada selimut tua jarak
dan topeng kaca yang rapuh, menanti dipecahkan
dan noda gelap menyelimuti
aku: rahasia yang tak bisa dibagi