My blog has moved!

You should be automatically redirected in 6 seconds. If not, visit
http://balonwarnawarni.wordpress.com
and update your bookmarks.

expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

December 28, 2011

Carry on!

Satu, Dua..
Sejenak, pejamkan mata
Tiga , Empat..
Ada hangat peluk yang mengerat
Lima, Enam..
Dan perlahan, kau jalinkan genggam
Tujuh, Delapan..
Membisikkan padaku sejumput nada masa depan
Sembilan..
Sambil berdoa, sekali lagi di pucuk waktu kugantungkan harapan
Sepuluh..
Tahu aku sedari awal hitungan 'satu', hatimu adalah tempat kulabuhkan sauh..


Menunggu kini. Bukan berhitung mundur, karena tak pernah sekalipun kita melangkah mundur. Tapi berhitung maju, menapaki anak tangga satu persatu, mempelajari tiap hikmah dan makna pada tiap langkah maju. 

Dan aku lagi-lagi tersadar: Waktu mengajari dan mempersiapkan kita untuk nanti, untuk saat dimana tiba kita di satu perhentian tempat mengaitkan janji. Ia mengajari kita untuk bersabar, dan tidak pernah berhenti menyalakan suluh harap sambil berjuang. Pelan pelan saja melangkah, hati-hati dengan hati, katamu. Karena semua yang diracik perlahan dengan penuh ketelatenan, pada akhirnya akan lebih bermakna daripada semua yang sekedar instan. 

Dan kini seiring derap ke depan, menanti satu momen kecil yang mungkin bagi dunia tak berarti, tapi bagiku menimbulkan sejuta kupu-kupu yang berterbangan di perutku.

December 19, 2011

Escapade no.2

Dan dalam balutan cahaya,
kita berdansa

Merepih satu satu spektrum yang terbiaskan 
dari kerlip lampu warna warni yang tak pernah terpejam.
Membisikkan gelak tawa yang tersimpan
dalam buncah rasa yang berkelindan

Ah, hilang semua penat
dan beban beban sejenak terlupakan
Ah, kepala yang penuh
sejenak terkosongkan
hanya ada kita. saat ini.

Waktu
Yang melesat cepat
tak ingin terlewatkan, sedetikpun. 
Tangan yang terpaut erat
tak ingin terpisahkan, sedetikpun.

Hanya ada kita, saat ini.
Terbungkus bahagia yang menjura
Terimbas dalam ritme suara
semua memori, semua kenangan

Kupegang tanganmu,
kukecup pelan

dan kita melaju,

dalam balutan cahaya
kita berdansa

November 25, 2011

The two cents

Thoughts, thoughts, ticking thoughts

Flying thoughts,
Flashing thoughts...

..of hopes,of dreams, everlasting dreams
..of living reality and anything in between

At the beginning, these shapeless thoughts
just like smoke , transparent and soft
vanishing into the air, oh they are not!
But diffuse and gather , into oh clouds of thoughts

When you thought that these clouds
would just wind away, left you untouched
nah nah, no they wouldn't.
They hide and lurk, and suddenly, POP!

Hidden thoughts,
Unveiled thoughts..
Of the taste of all the chocolate in the box
Of the forbidden and what's-not..

Wandering through
scatter and gather, everything's old and new
As if these thoughts are independents
they crawls and dig holes to your head, just like rodents
Ah thoughts,

Hold still...
The monster in me, if you will
memories, hope, fears and everything that kills
then reminds me, of what is real

Ticking thoughts,
tickling thoughts

Revolving with time
erasing,creating
dissecting, 
rejecting, accepting
Ah thoughts - what a romantic fool I am
To somehow claim that you're all mine

November 22, 2011

Rethorical

Katakan,ngilu
apakah kau sungguh bercokol di
hatiku?

atau sekedar bayang bayang hantu
yang kuciptakan sediri saat ragu?

Katakan,rindu
apakah aku bisa percaya padamu

untuk menusuk semua takhayul
yang kukarang sendiri- tepat di ulu
lalu hilang semua takutku

Katakan, biru
karena enggan aku selalu sendu
sementara ia tak berhenti sabar
menunggu

ah atau mungkin aku
yang terlalu ngelangut tapi lupa pada harap yang dirumut.

Jadi kali ini,
rindu,bantu aku
mengusir biru sendu
dan ngilu kelu.

Blackout

Tadi malam
Lampu gas dan neon warna warni meranggas

memburai memuntahkan cahya
hingga berguguran jadi buram

"akhirnya mereka meninggalkan malam pada yang empunya", kata rembulan pada kerlip bintang.

dan mungkin sekali lagi,anak anak kecil itu akan berlarian mencari kunang kunang yang tak malu lagi sembunyi. Atau itu redup lamat cahaya yang menari di lampu teplok tua? Setua redup api lilin, yang kali ini bisa bercumbu lama dengan si sumbu. Dan sebuah tembang lama mengalun dari mulutnya:

Yo prokonco dolanan neng njobo..
Padang mbulan, padange koyo rino

Rembulane e.. siang ngawe-awe
Ngilingke ojo podho turu sore..

November 19, 2011

Jakarta

Dan malam jakarta:
Kepenuhan cahaya
Lampu gas dan neon panas
Bersolek sambil was was
Menggusur bintang bulan ke sudut desa

Tiada sunyi, malam Jakarta
Desah berisik geram riuh,petaka?
Menyembunyikan tarikan nafas teratur dibaliknya

Ah Jakarta, masih saja
Orang orang tak jera,
Orang orang tak sirna
Orang orang tak tahu lagi beda
Antara gengsi dan aksi bunuh diri
Antara metamorfosa dan pura pura

Malam Jakarta masih saja menjanda
Tak puas dengan nektar para pecinta
(ah bukan sudah tandas diserap inti sari mereka?)

Ah Jakarta

Selalu takut aku
Menitipkan sebentuk rindu
Dalam resah degup malammu

November 18, 2011

Explorers

Tak tinggal di awang-awang,
melainkan bumi,

Kita telah terbang,
mengarungi tata surya dan inti bintang
Sayap merentang
dan telah kita rasakan semua gemilang

Tapi untuk berjalan di bumi adalah tantangan:

membuat sarang
mencari tenang
menunggu terang
dan cerita yang direntang

ah kita,
tak tinggal di awang-awang
tapi mengarungi bumi:

tempat peluh dan karya menjejak
bermimpi, bernyanyi, berteriak sampai serak!
terkadang ada, ragu dan takut terisak
tapi tetap tak takut, bergandeng kita, menapak

dan suatu hari, suatu hari, kesayanganku..
suatu hari, pada mimpi yang ternyata nyata
semua akan melihat:
kita jelajahi sudut terkecil
puncak tertinggi
salju pertama

dan semoga, nantinya, kesayanganku,
pada satu yang kita selalu percaya:
ikatan kita. 
Pada hidup. 
Nyata.

November 11, 2011

Scatterbrain

Jangan salahkan aku
Kalau akhir-akhir ini,
kata kata dan puisi
acak menyapaku

Bukan tiada lagi kerahku
untuk menggemakan rindu:

Tapi hati ini sudah cukup syahdu
dan penuh tergenapi dengan adamu

Tanpa merasa perlu mengais rima
Dan memaksa inspirasi hinggap di jiwa

Ini kita pada nyata, dan aku tak mencoba merayu
Jadi kurasa, tiada guna mengais bait yang mendayu

Karena aku sudah cukup haru biru
Mensyukuri tiap milisekon adamu

Dan tiap tatapku pada hidup
Aku menemukanmu,
Mendapatimu
Dimana saja.
Di relung cahaya,
Di imaji sore senja,
Bahkan
Di tiap acak impulse yang dituangkan takdir padaku

Kamu terbias
Bukan hanya pada kata dan irama
Tapi pada laku,arti dan makna

November 8, 2011

random#6

Biar saja ini sunyi
merintik di hujan yang mendenting
Biar saja ini bunyi
Yang bersliweran di kepala yang pening

Ah semua bising!

Biar saja puisi pecah jadi kata terserak
Dan jeda mengkerut pada sesak

Ah semua jarak!

Dan saat ku pulang
(di pelukmu tempat kumengadu)
:
Terseka lelah, biar hilang
Dan hingar bingar teggelam
kelamku mengabur pada terang

October 28, 2011

random#5

Tak pernah aku
akan hilang ditelan senja
Seperti halnya kau 
yang tetap ada ketika pagi tiba

..dan tak perlu kita menunggu gerhana untuk sekedar berkecup cinta..
..atau mengintip dari sela sela redup sore dan bias subuh untuk saling menyapa..

Tenang saja,
Semesta ini tetap akan jadi seperti semestinya.
Kita.

October 20, 2011

Justification number one

The funny thing is, dearie,
I lately revealed your enigmatic stance


"Ketika kita benar benar bahagia
Kita hanya ingin ada diluar sana
menikmati, menyanyi, menari
(Menghabiskan waktu,mencuri pandang pada tiap tarikan garis bibir yang membentuk senyum bersama)          
Melakukan semua yang ada di hati
Dan meneriakkan pada dunia
lewat kerling mata yang bersinar gembira
dan senyum yang tergores tanpa henti"


And for some funny reasons
I suddenly get it when you say
You don't need rhymes and stanzas
To tell you how happy I am to have you, in my arms


Dan terasa...
Bukan aku kehilangan kata
atau tak lagi punya tanya

Hanya bahagia.
Membawa hatimu, di hatiku.
Hati hati sekali (Sepert halnya dirimu)
Tapi tak kehilangan, dan tak ingin melewatkan
(Untuk alasan apapun itu)
sedetikpun kesempatan
Untuk benar benar mengecap:
Hanya. Bahagia.

October 5, 2011

Ups, Sorry

Of those, of the pasts..
Of the never-fought
Of the endless emptiness it brought
Of a search, of adventures
Of me fighting endlessly 
Of ended up lonely


Dan dulu, aku mencari tak henti
dan selalu, berjuang sendiri
lalu mempertanyakan hati


Of those, of the pasts...
Well they might wish they could've done differently
But I'm glad for where this road has taken me.

Karena kini :
Ada yang berjuang untukku
Tak henti mengingatkanku
Tak henti menggenggam tanganku
Tanpa lelah berkata:
"Kamu berharga"


October 3, 2011

random#4

Yang kita punya adalah satu cerita sederhana

Tentang susu coklat hangat,
kecupan di kening dan sapa disela sela hari yang penat

Tentang wangi keju dari oven yang dibuka,
menghabiskan sore bersama si kucing jenaka

Tentang hangatnya selimut dan pelukan,
jemari yang tak henti mengait walau kadang bersimpang jalan

Tentang waktu, yang kita tunggu

Tentang rindu.

September 30, 2011

Mimpiwarnawarni : Hijau

Siang kemarin, aku ingat
Satu bunga tidur entah kenapa melekat

Ditengah ganas surya yang menyengat
Kau menjelma hijau yang memeluk erat
Meneduhkan, meringankan udara yang kadang memberat

Mimpiwarnawarni : Biru

Satu imaji memburu
kantuk siang itu:

Kamu
menjelma biru
di langit luar jendela kantorku

terpantulah spektrummu
di tiap luas langitku

:
membuatku terharubiru

September 29, 2011

random#3

Karena nanti hingga rentang usia
dan saat tangan kita mengeriput senja

Karena nanti hingga menjemput akhir malam
dan keriput dan uban menjaram

Tetap akan ku eratkan selimutmu yang longgar,
mengecup dahimu, sekali lagi
sampai nanti ketika pagi

September 26, 2011

Ein Sturm im Wasserglass

Dan September turun merintik
menjadi kelabunya mega
yang memahat hujan badai
dan airmata..

hanyalah cara-Nya
memberitahu kita
bahwa ada hangat
di perapian hati
yang lamat lamat
kita nyalakan sendiri
:
Di genggaman kita
bara itu dijaga
tetap menyala.
Persetan
dengan hujan es
diluar sana


[aku terdiam. 
hujan deras ini
teredam.

dan ini hanya
satu badai biasa
di segelas air
di pangkuan]

Sesederhana itu. Seringan itu. 

August 24, 2011

It's been a year, right, A?

A is a dearest friend of mine, with his own story and battle. A story of himself, and a she that I wouldn't mention. I know that someday he'll tell his story by himself, but meanwhile, let me just put his story here. Be good, A.. You'll find the missing piece again, someday..



It’s almost a year
A year from the event that took place and changes everything
I thought I’ve compromised with myself, I thought I’ve reached and acceptance
But then again I guess I never did
I dreamt of you, you came back looking for me
I talked to you; I embraced you the feeling of awkwardness was there
But it changed not this feelings I’ve had kept for you for so long
We talked as if we’re catching up on all of the time we’ve lost
As if you’ll stay this time, as if you won’t be leaving me again
Ever

I turned my back and you’re gone
Like an ethereal entity you materialize out of thin air and disappear into thin air
Is it repeating all over again?
I don’t want to let it end that way this time, I won’t
Out of the blue I reached my GPS and type your name
Beyond logic, I found you and comprehend where you were heading

My limbs were moving on its own
My brain was sending jolts of signals ordering me to move
Telling me to cut you there, not letting you go
Not letting you off

I reached there, saw a taxi stops by
It seems like I’ve lost it
It seems you’re getting into it
I grabbed the door holding it not letting the taxi leave
Only to be dumbfounded
You’re not there
As I stood there looking confused
An old lady was smiling as if she was reading in to me
She told me that you’ve gone back somewhere, forgetting to pick something up
I was relieved, fully relieved…

And just right after the old lady says so
There you were again with that sweet smile of yours
You were wearing a yellow hoodie, with the hood on your head
The long skirt that makes you the graceful lady you are
And I thought this is it, you’re not going to leave anymore

Guess again…
As she was getting into the cab, I stopped her
Ask her to stay one last time by my side…
She smiled at me
But with a sad look she said
“I can’t”
Two simple words that brought me back…
Everything was over…

We talked
I tried to persuade, she smiled with her sad eye
I reached an understanding that I’ve had since forever…
She went into the cab, gave me that sad look
And…

I was back into reality with tears overflowing
It’s almost exactly one year since the event
The clock is ticking and in a few hours, it will be fully one year…
I thought I’ve compromised
I thought I’ve accepted it
But these tears exactly show the other way round…

August 20, 2011

August 15, 2011

Tentang perjalanan

Mensyukuri adamu..dan adaku..kini dan nanti

[di sisi mata uang yang sama...
maupun di sisi yang berbeda..]

Perjalanan ini, untuk apa?
Dan dimanakah akan kita labuhkan semua kesementaraan?
Pada sejatinya, tiada yang benar benar nyata..
dan tiada yang benar benar maya
Hanya perjalanan bolak balik antara dua sisi mata uang..

[Dan aku menyadari sesuatu tentang kehilangan,
mungkin hanya perpindahan ke sisi lain koin?]

Perjalanan ini, untuk apa?
Sejatinya abadi, sejatinya yang dicari?
Aku yang mencari sepotong kecil surga
perjalanan ini, pencarian ini..
memulai, berjalan, dan berakhir nanti..
kemana?

Padahal sepotong kecil nirwana ada disini
di dalam danau di matamu, yang tak pernah habis kuselami
di degupku yang berdesir bersama denyutmu
di ketidaksempurnaanku dan ketidaksempurnaanmu
di ruah cinta yang tak bersyarat yang mengurat di nafasku, nafasmu..
...

dan ilusi perjalanan ini, tumpahlah sudah
di satu cahaya yang menyeruak, menutupi
mencari arti, memaknakan diri, meretas mimpi
ketika awal adalah akhir, ketika tujuan ternyata ada di tata mula..

..dan berjalan ternyata seperti bernyanyi..

Yang kucari, ada disini. Tepat di hatimu.

Untuk kini dan nanti, terima kasih..
Untuk sepotong kecil surga yang kaubagi denganku.
Untuk ada, untuk tempat di hatimu yang berarti semesta untukku

ketika semuanya terpenuhi sudah.
ketika semua tuntas sudah,
[dan bukankan semua telah tertuliskan?]
kukecup keningmu dengan takzim, dan berkata:

Suatu kehormatan, suatu kebahagiaan tak terperi
Suatu anugrah dan damai tak terdefinisi..

Terimakasih..Untuk secuil surga kecil yang kucari -
tempat sempurna bernama hati - milikmu. 

Terimakasih untuk selalu menjadi tempatku pulang...

[It's been, it is and will be such a perfect place..]

Terima kasih. 

July 24, 2011

random#2

meretas satu pedih, pelan pelan
saat hati menggantungkan diri
pada "suatu saat nanti"

menenun satu sabar, pelan pelan
saat diri memang harus berdamai dengan nyata
bahwa yang kita punya adalah ini
"suatu saat nanti"

Menggerus kelam, pelan pelan
sedikit lagi, katamu
sedikit lagi dan bersabarlah disitu,

ah kuharap
"suatu saat nanti"
menjadi
"sebentar lagi"





July 15, 2011

Escapade...

Akhirnya...

Hari ini kita berdua bisa menghela sedikit nafas lega
dan mengambil jeda dari hingar bingar dunia

Letakkan semua beban, sementara saja
agar ringan pundak kita dan bebas sayap kita
agar terbebaskan ruang di jiwa, dan berterbanganlah semua..

Pada satu perjalanan
Yang sudah lama kita rindukan,
Bersamamu, kesayanganku...

(Dan belum apa apa, hatiku terasa mau meledak karena gembira:
Membayangkan gelak tawa tanpa harus tersita apa-apa
Membayangkan langkah seirama seiring ragu yang sirna)

Ah akhirnya...


On Y Va, mon Cher! 

July 5, 2011

4th of July

Sesosok tegap yang mulai meringkih
Dan beban beban dipundaknya, yang selalu kuharap bisa kuambil alih

Sesosok engkau. Yang tak henti berbagi, yang tak henti mengajari
Semua yang kutahu sekarang, semua yang kupunya sekarang

Sesosok kuat yang sunyi menyimpan hasrat
Dan dalam diamnya aku mendengar namaku dalam doa yang tak henti terpanjat

Sesosok yang aku diam diam selalu berharap
Ia melihat:
Semua peluhku, Semua keringatku, semua bahagiaku
Semua perjuanganku, semua kisahku, semua pedihku

dan ia berkata: Ia bangga padaku.
Gadis kecilnya yang tumbuh dewasa

Ah, aku yang bangga.
Menjadi gadis kecilmu.

Have a very blessed 56th Birthday, Paps..

June 6, 2011

random#1

Oh how I wish for the time to freeze.


mengabadikan tiap tarikan garis bibir
terlukis satu kurva sempurna
yang membuat semua sedih menyingkir

mengabadikan tiap cercah hangat
yang teradiasikan lamat lamat
pada degup jantungmu, dimana tiap detak adalah harap

Oh how I wish for the time to freeze.







June 1, 2011

Strangers in paradise

Gelak tawa yang memenuhi hati...

Puisi belum, mati, schatze..
Seperti yang kau bilang,
ini hanya keseharian lagi
rutinitas yang diselanya kutemukan senyummu
nyata yang dinyalanya teradiasikan hangatmu
dan ada yang tertasbihkan genggaman

Sejumput bahagia disanasini
sepercik sedih disanasini
secercah harap disanasini

ah kita yang sedang meramu
harap bercampur keringat
mimpi bercampur darah
dan asa bercampur pelukan.

Karena diujung hari aku tahu
aku aman dipeluk senyummu

sesederhana nirwana kecil kita:

peluk yang melelehkan amarah

bahu yang mengusir sepi

dan gelak tawa yang memenuhi hati..

May 23, 2011

Membunuh

Ingin menikam..
Merobek robek suara yang keluar
dan menghancurkannya jadi serpih sunyi
Semencekat udara yang kau kosongkan tadi

Kala kau bahkan tak tahu perang kami
Berhenti. Jangan. Jangan masuk kesini.
Dan masa lalu tidak berhak mengklaim apapun atas segala kini
jadi berhenti. Jangan, jangan mendekat kesini

Ini adalah lingkaran kami.
Sesiap apapun ia,
kau tetap melukai.
(aku tahu ia yang mengundangmu melihat lingkaran kami
Tapi semua suara menyesakkan hati
dan aku tidak mau tidak mampu bernafas lagi)
Jadi, tolong, pergi....


Atau aku akan mati.


Help, M...

May 19, 2011

Fur Dich..

"I'm selfish, impatient and a little insecure. I make mistakes, I am out of control and at times hard to handle. But if you can't handle me at my worst, then you sure as hell don't deserve me at my best." - Marilyn Monroe -




Terimakasih.

Untuk merengkuh semua kekhawatiran
dan mengecup pergi semua amarah di sanubari

Untuk menggenggamku,
dan terus menggenggamku
dan tidak membiarkanku pergi

Untuk mendengar
semua bisik, celoteh, marah, teriakan dan caci
dan masih bersabar mendengar

Untuk ada pada saat saat terburukku
dan menjadi mentari yang menghalau badai pergi

Untuk mengetahui tiap relung kesah ketakutanku
dan masih menjelajahi, bukannya menyerah pergi

Untuk meyakinkanku pada saat senduku
bahwa bara mungkin meredup, tapi mimpi tak pernah mati

Dan semua saat terbaikku,
adalah hela nafas  dan peluh pada karya yang kupersembahkan padamu


For the very best, M.
14.05.2011 afterglow



(before) the night's note

It's late..
As the pale moon covers the sky palate..


And she screams, and she shouts
And she runs, and she ruins all the chance she got
And her eyes' bloodshot
(well, she gets on her sanity at last - finding him searching aghast)
And he stands still in silence
Try to breathe and keep his balance

She doesn't demand the poetic rhyme
She just need a bit of  assurance
He says, I need to buy some time
(and hell sure you're aware of the dare)
And they stand still in silence.

I'm a damaged good, he says
She sighs
She shooks her head and says
I'm nothing, but a wounded soul too 

He remembers
And she wont ever forget
How the past can be a big bunch of regret

Alas,
They say: 
Now we have nothing but each other
and the dreams that we cater
and the question's long been answered...

We do. 


14.05.2011
For one hell of a night. For the relentless patience you've shown

May 14, 2011

One Night's Note

Kita sendiri
Yang merakit mimpi ini
hingga terjalin terbentuk nyata

Kita sendiri
Yang memutuskan, yang berjuang
kala dunia memunggungi dan bisik bisik caci maki

Kita sendiri
Yang saling menguatkan.
Karena hanya kita, ya, hanya kita, yang mengerti.


Kita.
Sendiri?
Ah tidak, tidak pernah. Kita tak sendiri.
Karena kali ini bukan kau. Bukan aku.
Tapi kita
Ya, kita.

When your eyes wander

Menggembara..
Ke tanah para peri dan kurcaci
sepetak yang tersucikan irama sinar matahari
dan pelangi yang bisa tiba tiba terlukis, begitu saja

Berkelana
ke negeri para ksatria, putri dan penyihir
tempat dimana naga dibasmi, dan kisah terukir
serta dimana sepotong apel bisa memetakan takdir

Ah, ketika matamu menerawang,
menembus kelambu setengah transparan 
dan sinar mentari siang yang telanjang

di muaranya kulihat danaumu yang sejuk sunyi
tempat dalam tak terukur dan rasa tak terperi
 menghantarkan sejuta alir, 
menggandeng tanganku dan mengajakku ikut
larut pecah aku, menyambut uluran lirikmu

kemanapun kuikut,
kemanapun ku akan berkelana
kemanapun berpetualang,
ah, saat matamu menerawang...


Teruntuk M, dan sepasang mata awasnya. 
Terkadang, melihat mata awas itu menerawang adalah satu indah yang hanya aku yang mengerti :)

May 4, 2011

Balada 1

Tuan topeng dan Nona kosmetik
berarak, berparade
memasang senyum, menimang kata
melenggang bahagia, pamer eksistensi maya

Tuan topeng meringis
padahal dibalik senyum manis ada bengis teriris
dan kasar yang memang sudah mengakar
Nona kosmetik tanpa peduli melenggang cantik
pura pura tak tahu, atau hati memang batu?

Bergandengan bersama, menebar wangi
padahal memusingkan, menyengat rasa
seperti sandiwara yang diulang hingga basi
mengira seluruh dunia akan terpana

Hihihi, alangkah konyolnya
alangkah lucunya

Tak tahukan, dibelakang diam diam ditertawakan
Kami menggenggam noda hitam mu 
dan borok bernanah dibalik rupa topengmu
Kami muak, tahu coreng morengmu
yang kau bedaki dan riasi dengan sempurna

[Ah tapi kami diam saja
karena menuding akan membuat kami sama gilanya
membuat semakin merana melihat dunia
mending kami menikmati drama ]

Ah tuan topeng,
suatu hari mungkin alpa
dan lupa memakai topengnya
Ah nona kosmetik
suatu hari mungkin lupa
hujan deras akan melunturkan riasannya
Sampai hari itu,
Tabik, Tuan dan Nona!

April 21, 2011

not-so-morning person

Pagi
adalah tentang sepotong roti
dan secangkir air hangat (bukan kopi)

adalah sisa rasa susu coklat anti sepi
yang tandas tadi tapi masih mengendap di hati

adalah separuh mimpi yang terbangun ditampar matahari

April 20, 2011

Content


  • Love can makes you ask some funny question now and then..
  • But remember the alternatives..
    • For I remember when
  •  I was lonely,
  • And unhappy and my lips were cold as ice
  • But you kissed me and good Heavens,
  • Now I'm here in paradise

Cukup satu petik
Dan diantara semua sunyi
dawai jiwa melantunkan nada
menjentikkan harmoni
dan hangat tiba tiba beresonansi
menjalari hati, menjalari diri..

Cukup satu tulus
dan semua rasa yang terkunci
melepaskan diri
menjelma doa yang menjulang
merambati hidup dan hari
tersulur, terbujur harap..

Cukup satu hidup.
Cukup satu : dirimu.



I am, forever grateful for this life. For you. For the intersection of those two :)
*Lyric taken from Galileo - Josh Groban

Jeda

Tidak perlu tergesa pergi
hanya untuk mencari kesabaran yang sudah ada di sisi
Tidak perlu janji
hanya untuk menangkap aksara di udara dan menjinakkannya pada satu puisi
Tidak perlu mati
hanya untuk merasakan betapa berharganya diri, ah semu yang membuat arti

Tidak,
Tidak perlu nostalgi
toh detik menit jam hari akan lewat dan lewat lagi
mengingat ingat yang bikin jengah malah bikin otak ini muntah
Jadi tinggal saja, tinggal lah disini
pada kesementaraan yang sejatinya arti
pada ranah impulsivitas yang membuat kata bernyanyi
pada diamnya damai yang mengajari sabar berbagi
pada racau yang ditasbihkan puisi..


April 4, 2011

Once more

pada bias mentari di kaca jendela
dan lalu lintas yang bersliweran,
aku mengecap rasa rindu, sekali lagi,

pada letih yang tak pernah terasa karena gembira
dan gelak tawa yang terabadikan
aku mengecap rasa rindu, sekali lagi

pada sepi yang tak pernah sama tanpamu
dan bisu dinding kamar yang bosan melulu
aku mengecap rasa rindu, lagi lagi..

[Kunikmati berkhayal tentangmu dan rasa yang kau tumbuhkan di diri
seiring aku menggerusi hari, berharap waktu belari lebih cepat lagi..]

pada udara yang berbau wangi vanila,
kukira aku akan terbiasa,
ah aku,
mengecap rasa rindu, sekali lagi.




M, aku kangen kamu. Tak sabar menunggu rabu malam, tak sabar menyatukan genggam lagi, belahan hati :)

March 28, 2011

27 on 28

Ada yang ingin kukatakan,
satu, dua hal tentangmu.

Tapi nampaknya,
Sejuta aksara yang dirangkai jadi kata akan kehilangan maknanya
Tapi biarlah, izinkan aku mencoba
Hey kamu,


(yes, you...
let me tell you one, two things..


no, it's not about your endearing smile 
nor your kindness that conquer the meaningless words and rhyme
..
or might it be about the way you reach me out
remind me how to fight, yet still give room for mistakes and doubts
..
Ah, when it comes to you,
words fail me, as they always do


But one thing, dearie, just one or two,
I'd like to say thank you...)

Terima kasih,
Telah berbagi dan membagi
Terima kasih,
Telah membuatku percaya: aku layak bahagia. Kita layak bahagia
Terima kasih,
Telah membuatku menjadi seorang pejuang, seperti dirimu, meski belum setangguh dirimu
Terima kasih,
Telah menyambut uluran tanganku, menggenggamnya erat hingga kini dan nanti
Terima kasih..

Dan kini,
Terimakasih, Gusti empunya semesta...
Terimakasih,
Untuk menghadirkannya ke dunia 27 tahun yang lalu
lewat rahim seorang ibu yang penuh kasih dan cinta

Terimakasih,
Untuk menghadirkannya dalam semestaku.
Dan untuk ia yang ada, izinkan aku tepekur dalam syukur bahagia.
Terimakasih,

M,
Selamat mendewasa,
:)






Mars 28, 2011
Bonne Aniversarie, M!

Thousand thak you's and I love you's would be mere understatements for the miracle you bring into my life, really)

March 24, 2011

Recap : Last Night

He said, last night...

"Dan aku,
mematahkan teori bodohmu.

Lihat, aku.
Yang mencintaimu.
memperjuangkanmu."

I said, last night..

"Aku takut. Takut merasakan ada diujung jurang dan hampir terjatuh (lagi)"

He said, last night...

"Dan untuk rasa takut yang tersisa,
Itu bagianku. Percayakan padaku."

"Selama aku menggenggammu
dan kau menggenggamku"

"Selama itu kita. Cinta'

Last night, we said... 

March 16, 2011

The witch, the little witch

Once upon a time, in a lullaby...

Malam itu langit legam
Rembulanpun malas bersinar, ia menguap lebar, lalu tersenyum sedikit
Malam itu, tak ada bintang yang mengerlip..

Malam itu langit kelam
Tapi lalu ada yang berkelebat melesat !
Hmm apa ya itu?
Bintang jatuh? Atau meteor melintas?

Mereka bilang itu si penyihir kecil bermata kerlip permata 
mengendarai sapu terbang keperakan
Penyihir kecil, terburu buru,

Si penyihir kecil yang nakal, ia kesepian
Ia terbang merepih malam, membunuh sepi
[kau selalu bisa lihat : ada lintasan keperakan. Itu serpih debu ujung sapu terbangnya!]
Si penyihir kecil yang nakal, hanya berteman rembulan dan bintang
[serta burung hantu, kelelawar ataupun kunang kunang yang numpang terbang]

Mereka bilang, si penyihir kecil bertopi segitiga
di ujungnya ada lonceng kecil yang bernyanyi, sesyahdu mimpi
jika kau diam sesaat dan mendengarkan, itu satu simfoni
untuk rumah yang selama ini ia rindu, untuk hangat yang selalu ia cari
Ah, si penyihir kecil yang nakal, terbang mencari apa?

Penyihir kecil yang nakal, menggelitiki bintang bintang dengan kerlip keperakan
(Bahkan terkadang saat ia usil, ia warnai rembulan dengan warna biru pucat pasi)
Ia bernyanyi bersama malam hari, bersahut siul dengan penghuninya
Penyihir kecil nakal, sebenarnya sepi?

Maka malam tadi, kucarikan ia tempat pulang yang hangat
dengan hati yang selalu siap mencintai
dan detak yang kuat melindungi

Once upon a white night..(or day?)

Penyihir kecil nakal
bermata kerlip permata
dan sapu terbang keperakan
kusematkan
di dadamu..


Epilog:
..Dan lelaki menyematkan kalung keperakan di leher gadisnya.
mengecupnya lembut lalu berkata, Patience, my dear lil' witch. 
For everything eventually is going to work out for us..
Dan si gadis tahu, ia telah menemukan rumahnya.
Sama seperti si penyihir kecil..





M,
Thank you for the "little witch".
It fits perfectly :)

March 1, 2011

M, maybe it's for Morning :)


Tiga tangkup roti dan secangkir coklat hangat
Resep kebahagiaan pagi yang selalu kau racikan
Tiga tangkup tulus berhiaskan manis dan secangkir kasih...
Karena denganmu, bahagia adalah sesederhana ritual itu...

Satu kecup kecil dipipi, selamat pagi...

February 17, 2011

Dari yang tak berpuisi

Ssssh...
Kemarilah biar kudekap segala ragu
dan kulumerkan segala takut
biar semua menghening ditengah damai
ditengah sunyata tempat kita nyaman tanpa harus menyombong indah rima
tepat dipusat sunyi ketika kita tahu ini lebih dari sekedar untaian puisi
-atau kata yang dicari cari-

Ssssh...
Tenang saja, cinta, tenang saja..
ini perjalanan, bukan perlombaan
dan ini bukan tentang mereka , tapi tentang kita
[duhai gadis, sudah lupakah kau bahwa kini ada aku, kata sang pria
Kau tak pernah sendirian, aku adalah separuh untukmu mengutuh]
Ini tentang airmata yang jatuh di pipi ranum mu
yang kuseka berkali kali
Ini tentang berat beban dipundak ku
yang kau pikul berkali kali

Ssssh...
Diam saja, bersandar saja..
Biar kita ngelangut pada sederhana
sesederhana aku yang hanya tahu mencintaimu.

February 14, 2011

Yes, This is private

Kuncup hijau ini sedikit ingin berkata..

Terima kasih

Untuk ibu bumi tempat aku mengakar tegak,
yang tanpa syarat menutrisi dengan bijak bestari
Untuk Matahari yang menghangatkan, kadang terik memanggang hati
Untuk tirta yang tak henti meneduhkan jiwa
Untuk udara dan semua disekelilingnya
yang mengajariku tentang warna 
semua torehan cat pada dua sisi mata uang hidup :

Merah pada darah yang mengalir dan semua kesakitannya
Merah pada hati yang mencinta dan mendamba
Hijau pada semua iri dan kesengitannya
Hijau pada damai sejuk yang dibawanya
Kuning pada semua yang tak bisa jumawa
Kuning pada secercah asa diantara ragu jiwa
Biru pada semua sedih yang menjadi haru
Biru pada tenang saat bahagia adalah menerima
Hitam pada semua dosa yang mengelam
Hitam pada anggun kuat yang ditempa masa
Putih pada sepi sendiri yang kosong melompong
Putih pada tulus niatan yang diam takterkatakan

Karena saya akhirnya tahu : Pelangi ada karena banyak warna bermakna berbeda

Untuk semua kawan dan lawan yang membuat saya maju perlahan,
Untuk semua luka yang kesakitan yang mengajarkan saya bertahan,
Untuk semua cinta tanpa syarat dan kasih sayang yang membakar nurani hingga sanggup terbang,
Untuk semua energi semesta yang hadir dan membimbing langkah,

Terima kasih. 
Saya bertumbuh 
dan terus bertumbuh.

Gusti Allah yang Maha Kasih,
Terimakasih untuk semua fragmen dalam hidup
Terimakasih untuk semua malaikat yang Kau kirimkan untuk menjaga
Terimakasih untuk mereka yang pernah menjejak
Terimakasih untuk semua pelajarannya, baik itu tawa bahagia maupun pedih luka..
Daun kuncup hijau ini kini mulai menegak berdiri...



Terimakasih tak terkira untuk keluarga, kawan, dan tentunya kamu, M. You all mean the world to me :)

February 7, 2011

Patience, Said M..


Pelan pelan merenda,
katamu, kecupmu
ini seakan sarang laba laba
tiap incinya harus sempurna
direkat dengan cinta
simetris, seperti asa mensejajari doa

Pelan pelan mendendang,
katamu, kecupmu
ini seakan satu prelude orkestra
tiap nada harus diciptakan dengan pikir, bukan cuma rasa
tiap tarikan nafas seniscaya hidup
utuh pada harmoni, seperti semua yang saling melengkapi

pelan pelan melangkah
katamu, kecupmu
ini hanya satu lagi hari yang akan cepat terlewati..

kecupkata..
tiap aksaranya adalah janji yang melumasi osilasi denyutku
ah pada hangatnya!

Sst, tunggu dan lihat saja
Katamu,
Kecupmu



M, terimakasih...

January 26, 2011

Selamat Pagi, M

Jika sedikit saja mau mencari..
dan meresapi pagi
disela sela embun dan mendungnya
kau lihat sesosok peri kecil tersenyum
merajut titik titik cahaya yang menelusupi relung
bernyanyi disela sela kicau burung
dan membingkai sempurna pada satu adegan:
aku yang bergegas mengejar matahari
dan kau yang tergopoh berarak bersama awan awan


Jika saja sedikit mau jadi sunyi
pada hening pagi 
di jeda antar baitnya yang sibuk ramai manusia 
kau temukan sesosok malaikat melihat
mengamati tiap detik sepi melankoli
saat kau kecup pipi, pelan
dan berkata, 'hati hati di jalan..."

Karena pagi adalah detak hidup yang menggeliat bangun pada sejuta cercah cinta dan harapan..
Karena pagi adalah dimana sekali lagi kita mulai berjuang

Maka,
Selamat pagi, sayang..