My blog has moved!

You should be automatically redirected in 6 seconds. If not, visit
http://balonwarnawarni.wordpress.com
and update your bookmarks.

expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

March 12, 2009

Friday, I'm in Love

504 jam....

Sang bayu menghantarku ke pelukmu.
(setelah kupaksa dan kuancam waktu dengan sembilu ke nadi berdetaknya : terik kerontang hati harus menemukan segara. dan bila mata air pelipur pedihku ada di sebrang samudra, biar kemana juga, bawa helai jiwa ini bertiup ke pelukannya! aku tak peduli bila datang penuh peluh tanpa sempat berdandan, toh sudah terlalu haus kerongkongan ini dan sang pecinta ingin melihatku apa adanya. Jadi peduli apa! Cepat, terbangkan sayap lemah ini ke dekapnya!)

Dan kau disana. Menanti, menghangatkan jiwa yang akhirnya terdekap. Meski seribu mata memandang saat aku memeluk, mengecup, memuasakan dahaga dan remeh rindu yang jadi kerikil tajam kala melangkah. Ah kini tak perlu khawatir apa apa bukan?Mari, untuk detik waktu sesedikit ini, kita bermanja pada cahaya fajar dan senja...

336 jam...

Ah...kali ini sang bayu berbaik hati membawa jiwa perindumu padaku. Takkah kau lihat betapa sumringahnya senyum dan berbinarnya mata kala jiwa bertemu kepingan puzzlenya yang hilang ditelan semesta waktu dan jarak? Ah maaf harus menyeretmu ke kesunyian ini, dimana kau setengah bercanda meledekku, apa yang bisa dilakukan di tengah sepi? Tapi untukmu, biar kuciptakan satu dunia ruang hangat penuh kepul uap teh, wangi nasi hangat dan kicau berita olahraga pagi. Tak lupa senandung kecilku dan ramai hati berkicau riang karena adamu nyata.

Sempurna sekali semua sejati : syahdu malam saat tiap jengkalmu ada dalam memoriku, kupatri kuatkuat agar tak ada yang lekang dimakan sang penjahat waktu. Kuhidu kuat kuat lamat wangimu agar pada jam jam sepiku semua hampa terpenuhi rindu. Kumanja dirimu, dan kita terpesona pada satu getar halus yang membisik pelan pada hasrat yang seribu malampun akan terus menggelegak..

168 jam..

Saat lagilagi kau, malaikatku, sudi turun ke bumi dan menyapa lagi. Mengisi hari sepi dan membalut luka yang biru tergilas rindu. Menyalakan malam dengan redup temaram jutaan cahaya lilin dan hujan ciuman. Ah, sebegitu baikhatikah bayu, takdir dan waktu padaku? Hingga bersedia semua jadi sunyata kala heningmu mengecup keningku. Kala aku rebah di kokoh pundakmu. Menikmati dunia yang hanya milik kita, berputar pada revolusi selai coklat-roti pagi-teh kayumanis-kecipak air-peluh penat-dan musi opera. Betapa ini surga? ah...

Ah seperti segala sesuatu, fana. Tapi biarkan kesementaraanmu kunikmati pelan pelan, takkan kuhabiskan hingga bayu dengan kejamnya meniup sayap besarmu keseberang samudra sana, dan lagi lagi kerontang rindu dan terik akan menyiksa sanubari hingga hampir kering ia nanti.. Maka kini, kutiup satu lagi gelembung sabun memori, kupandang hingga pedih mata ini lalu kubekukan, kusimpan rahasia di satu ruang hati yang penuh manis perih memorimu...






*kangen semua jum'at...*

No comments: