My blog has moved!

You should be automatically redirected in 6 seconds. If not, visit
http://balonwarnawarni.wordpress.com
and update your bookmarks.

expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

December 2, 2008

[Saat Sepi]

Katakan dimana letak salahku?

Bunda bumi dewata,
pada gemerisik pantai batu surgamu aku mempertanyakan diri sendiri.

Terhanyut arus bayu, kamboja putih gugur satu lagi.
Dan pada dunia
Tak ada satupun yang tersia,
Nyanyi kicau jingga padaku siang itu
Bahkan bila satu kelopak tanggal
untuk memberi tempat mekarnya pucuk baru..
Dan deru laut menyuruhku mendengarkan hati :
masih saja aku menyalakan tanya

Katakan dimana salahku, bunda bumi?
Mengapa sakit sekali saat rama rama tak lagi hinggap di sanubari hanya karena cakrawala terlalu agung untuk diresapi?

"Dengarkan saja hati", bisik bunda bumi
"Karena hati masih ada.."

"Ia ada pada semarak goyang ilalang di langkah kecilmu yang letih
Ia ada pada desau sunyi rapal doa ketika pandu meredup dan kau hilang arah
Ia ada pada suara dari jauh sana, kawan yang selalu ada dan percaya
Ia ada pada resonansi ombak di malam badai terburukmu kala nyala hasrat sembunyi
Ia ada, kecup bunda bumi saat masih saja kuruntukkan perih"

"Kau hanya harus mencari sunyi untuk sayupnya...
biarkan menelusup merayapi luka
terbujur menganga tapi toh nanti terbilur masa"

"Kau hanya harus merasa...
jadi berhentilah bertanya.."



Tetap saja aku mengutuki dunia : Katakan dimana letak salahku?

1 comment:

Dicky - answerlieswithin- said...

Yup..aku mengutuki dunia yang tidak juga menjejaskan nyata dimana salahnya..salahku atau salah "dia"...

Tapi hati ini selalu menginginkan "dia" kembali..tak peduli salah benar, baik buruk, sebab semuanya adalah kenyataan yang mesti diterima.

Tak salah khan jika aku menunggunya...entah sampai kapan...