Sekeping coklat putih
yang dulu hanya membeku, duduk manis di satu sudut kulkas
Diambilnya, digigit sekeping
manis, katanya
sambil berkata,
kurasa aku jatuh cinta lagi
pada sekeping yang dulu terbuang dan terlupa
Ternyata ia, manisnya masih sama
[baru sadar sekarang?tanyaku dalam diam]
Katanya sambil menikmati rasa
aku senyum saja.
Tak berkata-kata.
[atau mungkin tak bisa]
Karena sudah terlalu lama luka
[dan coklat putih beku tak terlalu enak dimakan lagi]
toh ditinggal terlalu lama
lalu kini datang dan bilang cinta?
Tidak.
Tak bisa.
[seharusnya ia tak jatuh cinta]
apa coklat putih bisa meleleh di mulutnya?
[Lagipula, kenapa harus coklat putih?tak jelas. coklat ya coklat. putih ya putih.....Sama seperti rasa yang kini baur dan kau bilang kau jatuh cinta lagi. Lagi. seperti menemukan seongok coklat putih yang dulu kau bilang tak suka lalu kau tempatkan diujung hati, kan?Lalu kini kau bilang ia manis dan kau gigit sekeping kembali. Mana enak coklat yang hampir basi???]
May 28, 2008
May 27, 2008
Catatan pagi di sebuah Rig
Pagi ini laut seperti menyatu dengan langit. Garis batas horizon seperti tak lagi nyata, melebur dalam satu sapuan kuas biru lembut bercamput putih yang tersipu malu, membaurkan batas antara surga dan dunia. Pagi ini, damai ada dalam sepi yang tak tertemukan tapi diam diam sembunyi ditengah riuh dentam mesin dan teriakan orang yang tak kenal waktu.
Tak seperti fajar sebelumnya, yang menyeruak kuat dengan sinar merah keemasan yang dengan congkaknya berkata : hari sudah pagi! Dan merajut lini agung dari semburat surya yang tak mampu lagi disembunyikan awan..yang mengalah pelan pelan sambil mempersilahkan dian mematut dirinya di permukaan laut dengan sempurna. Dan lautpun memantulkan bayang keemasan yang menyilaukan mata pada riaknya...
Pagi ini, langit hanyalah satu kanopi biru agung tempatku istirah sejenak dari lelah.....
*3rd hand mulu...cape deeeee...kpn gw breakotnya?!?!:(*
Tak seperti fajar sebelumnya, yang menyeruak kuat dengan sinar merah keemasan yang dengan congkaknya berkata : hari sudah pagi! Dan merajut lini agung dari semburat surya yang tak mampu lagi disembunyikan awan..yang mengalah pelan pelan sambil mempersilahkan dian mematut dirinya di permukaan laut dengan sempurna. Dan lautpun memantulkan bayang keemasan yang menyilaukan mata pada riaknya...
Pagi ini, langit hanyalah satu kanopi biru agung tempatku istirah sejenak dari lelah.....
*3rd hand mulu...cape deeeee...kpn gw breakotnya?!?!:(*
May 25, 2008
Lazy Saturday
[ia merengkuhku. Nikmati saja, godanya. Bintang takkan
kemana..For the sky is yours,katanya]
Kerling lintang
yang melintas dulu
pada satu elegi, ia ada lagi,
(Setelah janji yang dulu kupikir nisbi)
Menjelma ke satu masa dimana banyak tawa
Jangan khawatir, katanya
memeluk pelan
hari ini, bersandar saja
Seperti kerlip,
akan selalu ada disana
membakar pelan walau tak bisa selamanya hangatkan
Diam walau tak lagi malam
Jangan khawatir, katanya
sambil duduk disampingku
mengecup dahi pelan, dan meraba nada di udara
hari ini, bersandar saja
Biar surya meninggi
dan kita saling mengambang disini
menghirup hidup, untuk hari ini saja
bercanda pelan
[sambil diam diam mencuri kecupan]
berbaring menghapus penat
dan tak mengidahkan waktu....
Jangan khawatir, katanya
biar surya meninggi
toh ia cahaya
Bintang,
yang diam disana walau kau tak tahu
Jangan khawatir,
sandar saja
Lagipula, sabtu ini langit milikmu....
*untuknya, untuk saat saat bercahaya. terimakasih...*
kemana..For the sky is yours,katanya]
Kerling lintang
yang melintas dulu
pada satu elegi, ia ada lagi,
(Setelah janji yang dulu kupikir nisbi)
Menjelma ke satu masa dimana banyak tawa
Jangan khawatir, katanya
memeluk pelan
hari ini, bersandar saja
Seperti kerlip,
akan selalu ada disana
membakar pelan walau tak bisa selamanya hangatkan
Diam walau tak lagi malam
Jangan khawatir, katanya
sambil duduk disampingku
mengecup dahi pelan, dan meraba nada di udara
hari ini, bersandar saja
Biar surya meninggi
dan kita saling mengambang disini
menghirup hidup, untuk hari ini saja
bercanda pelan
[sambil diam diam mencuri kecupan]
berbaring menghapus penat
dan tak mengidahkan waktu....
Jangan khawatir, katanya
biar surya meninggi
toh ia cahaya
Bintang,
yang diam disana walau kau tak tahu
Jangan khawatir,
sandar saja
Lagipula, sabtu ini langit milikmu....
*untuknya, untuk saat saat bercahaya. terimakasih...*
Original Version 'saat tak tahumu'.
Ini versi asli puisi 'saat tak tahumu'. Puisi ini untuk seseorang (and yes, i did send it to him lewat FS) yang tak pernah tahu, tapi selalu ada dan menyinari. Yang nggak pernah complain walau sering dikirimi puisi aneh. Dan yang akan selalu di hati, walau status friendster nya berubah beberapa minggu lalu (and yes, it somehow cracked me down a bit...) dan well....i gotta face reality anyway :)
Versi copy paste dari sent item message FS saya untuk orang itu :)
-------------------------------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------------------------------
*mellowModeOn*
Versi copy paste dari sent item message FS saya untuk orang itu :)
-------------------------------------------------------------------------------------------------
Wini wrote:
> Hanya kamu dan langit dibahwahmu
> kata kata yang tak pernah sampai, tersimpan di halimun biru
>
> Hanya kamu dan langit dibawahmu
> seperti mengamati, bintang yang jauh
> sinarnya hangat, seperti hati
> tapi tak terepih, seperti hati
>
> Hanya kamu dan langit dibawahmu,
> dan seribu sendu, dari rasa
> yang tak mau merentas jarak
> ragu, angin dan semua yang dibawanya
>
> Hanya kamu, dan langit dibawahmu
> puisi dan kata-katapun malu, lalu mati..
> kar'na tak penting ia saat tak lagi sampai...
>
> Hanya kamu. Dan langit dibawahmu
>
>
>
> :P Lagi pengen bikin puisi aja pas liat foto FS mu..padahal da lama dipasang ya, hehe..:P
-------------------------------------------------------------------------------------------------
*mellowModeOn*
May 20, 2008
kutakkanpernahsamajikatanpasemua
Kau tahu?
Mungkin kita
hanya satu singgahan lagi
(itupun jika pernah ada 'kita')
Bukan tempat untuk benar benar menepi
Tapi tak apa, kan?
Paling tidak, kita jadi puisi
dari segala melankoli
akan lebih kuat esok hari
Hidup takkan pernah sama, kan?
Dan bersyukur diri
kau pernah menjejak sekali
[atau mungkin dua, tigakali, siapa yang tahu?]
Jadi inspirasi,
dan (sedikit) mengubah hati
Jadi...
ada sesuatu terserak
atau tidak
Aku mulai belajar
untuk tak peduli.
[walau diamdiam doa tetap dipanjatkan
agar ikut melebur jadi sinaran]
*Inspired by a song :for all the girls i've loved before*
Mungkin kita
hanya satu singgahan lagi
(itupun jika pernah ada 'kita')
Bukan tempat untuk benar benar menepi
Tapi tak apa, kan?
Paling tidak, kita jadi puisi
dari segala melankoli
akan lebih kuat esok hari
Hidup takkan pernah sama, kan?
Dan bersyukur diri
kau pernah menjejak sekali
[atau mungkin dua, tigakali, siapa yang tahu?]
Jadi inspirasi,
dan (sedikit) mengubah hati
Jadi...
ada sesuatu terserak
atau tidak
Aku mulai belajar
untuk tak peduli.
[walau diamdiam doa tetap dipanjatkan
agar ikut melebur jadi sinaran]
*Inspired by a song :for all the girls i've loved before*
Afterglow
Ruang jadi
sedikit lebih terang
Setelah semalam
kubunuh satusatu pilu
kutikam rasa diamdiam
berharap mati tanpa sesengukan rindu
Ruang jadi
sedikit lebih lapang
Saat hati selesai bunuh diri
dan mati rasa
kesemutan pelanpelan
Dan Aku Bisa.
Ruang jadi
Sedikit lebih benderang
Saat tak memberi diri
celah untuk menangisi
bintang malam
yang hilang diusir mentari
[bintang berevolusi.tak bisa, kan, kalau hari selamanya harus terus malam?]
sedikit lebih terang
Setelah semalam
kubunuh satusatu pilu
kutikam rasa diamdiam
berharap mati tanpa sesengukan rindu
Ruang jadi
sedikit lebih lapang
Saat hati selesai bunuh diri
dan mati rasa
kesemutan pelanpelan
Dan Aku Bisa.
Ruang jadi
Sedikit lebih benderang
Saat tak memberi diri
celah untuk menangisi
bintang malam
yang hilang diusir mentari
[bintang berevolusi.tak bisa, kan, kalau hari selamanya harus terus malam?]
May 16, 2008
Countdown
Aneh
Jadi gundah sendiri
mengerut, mengkisut
jaring laba laba yang kelamaan dirunut
Argh! aku tak suka menunggu
Kata mereka,
hati hati
dengan hati
aneh,
jadi resah diri
mondar mandir, tak jelas begini!
ingin mencekik botol waktu
menuangkan saripatinya kepangkuan
hingga mabuk dan habis...
Kenapa juga
melamun dan menunggu
tak pasti..
(atau mungkin ada sejumput rindu?)
Kata mereka,
hati hati
dengan hati
*thx to a friend who said the line to me :)
Jadi gundah sendiri
mengerut, mengkisut
jaring laba laba yang kelamaan dirunut
Argh! aku tak suka menunggu
Kata mereka,
hati hati
dengan hati
aneh,
jadi resah diri
mondar mandir, tak jelas begini!
ingin mencekik botol waktu
menuangkan saripatinya kepangkuan
hingga mabuk dan habis...
Kenapa juga
melamun dan menunggu
tak pasti..
(atau mungkin ada sejumput rindu?)
Kata mereka,
hati hati
dengan hati
*thx to a friend who said the line to me :)
May 15, 2008
Sober
Biar saja
tak ada yang tahu
betapa satu keping salju furano
bisa meretas jarak dan hinggap di pelupuk
dan terkena mentari borneo
meleleh
jadi setitik air mata
Biar saja
tak usah
ada yang tahu
sudah.
patah.
[biar mimpi punah terlalu dini. Mungkin labirin itu memang tak seharusnya dibuka, dan pintu hati tak seharusnya tenggelam di satu jaring kisut yang berjarak jutaan tahun cahaya dari belati yang dari dulu selalu siap menikam.Dan badut badut nasib tertawa lagi. it's just another patah hati]
tak ada yang tahu
betapa satu keping salju furano
bisa meretas jarak dan hinggap di pelupuk
dan terkena mentari borneo
meleleh
jadi setitik air mata
Biar saja
tak usah
ada yang tahu
sudah.
patah.
[biar mimpi punah terlalu dini. Mungkin labirin itu memang tak seharusnya dibuka, dan pintu hati tak seharusnya tenggelam di satu jaring kisut yang berjarak jutaan tahun cahaya dari belati yang dari dulu selalu siap menikam.Dan badut badut nasib tertawa lagi. it's just another patah hati]
Saat Tak Tahumu
Hanya kamu dan langit dibawahmu
dan rasa dingin yang menusuk nadi
seperi kata kata yang menghilang ditelan jarak
rasa yang takkan pernah sampai
Hanya kamu dan langit dibawahmu
dari sini mengeja alfabet,
adakah rasa bisa diraba
jika angin saja mengagungkan sinarmu
kecil, aku dibawah sini
melihat jauh
bayangmu, dan bayang langit dibawahmu
tuli, deru denting takkan terdengar dari atas sana
teriakkan rasa sampai serak, kau dengar????
atau seperti kau bilang - salju harus terepih
atau hanya dari jauh
seperti halnya menanti
tiap pesan, tiap detak sinyal digital
teriakkan jiwa sampai sesak, kau tak rasa???
bayangmu, dan bayang langit dibawahmu
yang mengambang di kolam merah jambu kelopak sakura
wangi lavender furano
atau apapun , bayang hijau hitam yang berkelebat!
Toh kau sama, disana tak peduli
hanya kau,dan langit dibawahmu.
Sama sama tak mau tahu.
dan rasa dingin yang menusuk nadi
seperi kata kata yang menghilang ditelan jarak
rasa yang takkan pernah sampai
Hanya kamu dan langit dibawahmu
dari sini mengeja alfabet,
adakah rasa bisa diraba
jika angin saja mengagungkan sinarmu
kecil, aku dibawah sini
melihat jauh
bayangmu, dan bayang langit dibawahmu
tuli, deru denting takkan terdengar dari atas sana
teriakkan rasa sampai serak, kau dengar????
atau seperti kau bilang - salju harus terepih
atau hanya dari jauh
seperti halnya menanti
tiap pesan, tiap detak sinyal digital
teriakkan jiwa sampai sesak, kau tak rasa???
bayangmu, dan bayang langit dibawahmu
yang mengambang di kolam merah jambu kelopak sakura
wangi lavender furano
atau apapun , bayang hijau hitam yang berkelebat!
Toh kau sama, disana tak peduli
hanya kau,dan langit dibawahmu.
Sama sama tak mau tahu.
May 13, 2008
Wait on the premises
bagaimana aku mungkin menerka
tiap sel abu abu di relung kepalamu
dan sinyal neuron yang dikirimkan
hingga suatu saat kuberharap kau berkata, ini rasa
sedikit retak di jiwa,
saat luka merasa dilupakan
dan senja dulu di ilalang menjelma menjelas
tak bisa lagi bilang,
lupakan saja, kita tunggu rasa esok hari
bagaimana aku mungkin menerka
tiap misteri asa di ruang terdalam jiwa
dan sesuatu yang disebut suara hati
jadinya terdengar melankoli
sudah cukup lama, menunggu tanpa ada kata
dan embel embel yang bikin kita muak - bukan lagi waktunya berlelah
tapi toh masih saja, kugenggam bayangmu
di malam malam yang tersunyi
pesan dari ujung sana, tak pernah juga berkata:
tunggu aku.
tiap sel abu abu di relung kepalamu
dan sinyal neuron yang dikirimkan
hingga suatu saat kuberharap kau berkata, ini rasa
sedikit retak di jiwa,
saat luka merasa dilupakan
dan senja dulu di ilalang menjelma menjelas
tak bisa lagi bilang,
lupakan saja, kita tunggu rasa esok hari
bagaimana aku mungkin menerka
tiap misteri asa di ruang terdalam jiwa
dan sesuatu yang disebut suara hati
jadinya terdengar melankoli
sudah cukup lama, menunggu tanpa ada kata
dan embel embel yang bikin kita muak - bukan lagi waktunya berlelah
tapi toh masih saja, kugenggam bayangmu
di malam malam yang tersunyi
pesan dari ujung sana, tak pernah juga berkata:
tunggu aku.
ps: I Love you (not)
Malam
Disindir lagu cinta kemarin sore
sesuatu tentang indah matamu
dan kejora yang kepagian
tersenyum sinis pada diri sendiri
ada galau yang tak bisa dibagi
seperti diri yang terus ingini
mengulang tiap detik dalam imaji
Tapi ada satu sakit tak terperi
tak pernah tahu, setiap kali kagumi indahmu
yang menghilang, seperti samar wangi
yang dibawa angin selatan
bertanya..apa malam lagi lagi
akan membawa ke satu sepi lagi
mereka reka
mengulang rekaman usang
tentang waktu, yang dulu diam diam membeku
dan udara yang meringankan diri, sampai kita tak sadari
satu kecup, satu saja...seperti hening dalam mimpi
ah, andai dulu kita tak harus bangun pagi..
[dan hidup, menorehkan satu pesan tak terbaca.hanya nota kecil, ini bukan cinta, hanya asa yang menggantung saat tiap kali bintang terbit di sosokmu, yang menghilang seperti pias pagi.dan tak peduli]
Disindir lagu cinta kemarin sore
sesuatu tentang indah matamu
dan kejora yang kepagian
tersenyum sinis pada diri sendiri
ada galau yang tak bisa dibagi
seperti diri yang terus ingini
mengulang tiap detik dalam imaji
Tapi ada satu sakit tak terperi
tak pernah tahu, setiap kali kagumi indahmu
yang menghilang, seperti samar wangi
yang dibawa angin selatan
bertanya..apa malam lagi lagi
akan membawa ke satu sepi lagi
mereka reka
mengulang rekaman usang
tentang waktu, yang dulu diam diam membeku
dan udara yang meringankan diri, sampai kita tak sadari
satu kecup, satu saja...seperti hening dalam mimpi
ah, andai dulu kita tak harus bangun pagi..
[dan hidup, menorehkan satu pesan tak terbaca.hanya nota kecil, ini bukan cinta, hanya asa yang menggantung saat tiap kali bintang terbit di sosokmu, yang menghilang seperti pias pagi.dan tak peduli]
Little Jenny
Si gadis kecil
menangis sesengukan
pada malam
dan rembulan yang kebanyakan minum
bersinar ogah ogahan
Seperti sosok menakutkan dari masa lalu
tangan monster yang keluar dari kolong tempat tidur
bayangan yang pelan berarak
ia takut,
pada nafasnya yang terengah dan berbau arak
bersalah,
pada tiap luka dan lebam biru
memojokkan
tak berharga?
Teror yang merangkak pelan,menjalari
luka sejuta perih dibakar api
tak tahu bagaimana ia bisa menyesalinya
Si gadis kecil
memanjat jendela
ingin berlari ke ladang jagung
diam diam sembunyi
dan berharap dunia tuli
isak diamnya, semoga tak terbaca
tak perlu gema langkah beratnya yang menuruni tangga
membakar semua sendi sadarnya
meremukkan detak, seperti semua yang terengut
Si gadis kecil
berlari terengah menuju tebing
Tahu,sang teror berteriak mencari, memburu
matanya basah, hujan malam malam
berlari, berdoa kakinya tak mengkhianati
tak ingin kembali,
Si gadis kecil
kalut, berlutut dan berdoa
sayap dihatinya yang telah dihitamkan
dan dikoyak berkali kali
masih bisa terbang
atau angin akan meolak
kalau ia ingin hilang?
Si gadis kecil
memilih untuk menghilang
sudah, hitam
sekalian saja mengelam...
[keesokannya, dibawah lembah ia terbaring.tersenyum kelam,seperih tetes darah hitam di ujung bibir kecilnya]
menangis sesengukan
pada malam
dan rembulan yang kebanyakan minum
bersinar ogah ogahan
Seperti sosok menakutkan dari masa lalu
tangan monster yang keluar dari kolong tempat tidur
bayangan yang pelan berarak
ia takut,
pada nafasnya yang terengah dan berbau arak
bersalah,
pada tiap luka dan lebam biru
memojokkan
tak berharga?
Teror yang merangkak pelan,menjalari
luka sejuta perih dibakar api
tak tahu bagaimana ia bisa menyesalinya
Si gadis kecil
memanjat jendela
ingin berlari ke ladang jagung
diam diam sembunyi
dan berharap dunia tuli
isak diamnya, semoga tak terbaca
tak perlu gema langkah beratnya yang menuruni tangga
membakar semua sendi sadarnya
meremukkan detak, seperti semua yang terengut
Si gadis kecil
berlari terengah menuju tebing
Tahu,sang teror berteriak mencari, memburu
matanya basah, hujan malam malam
berlari, berdoa kakinya tak mengkhianati
tak ingin kembali,
Si gadis kecil
kalut, berlutut dan berdoa
sayap dihatinya yang telah dihitamkan
dan dikoyak berkali kali
masih bisa terbang
atau angin akan meolak
kalau ia ingin hilang?
Si gadis kecil
memilih untuk menghilang
sudah, hitam
sekalian saja mengelam...
[keesokannya, dibawah lembah ia terbaring.tersenyum kelam,seperih tetes darah hitam di ujung bibir kecilnya]
Cry Baby
Psst..
Diam saja, katanya
kita tak ingin semua tahu kan?
rahasia hati bukan untuk dibagi
Dan sayap iblis yang mengekang
Semua benteng pertahanan
takkan gunakan hati, katanya
aku tahu ia berbohong
sama saja, diam saja, katanya
kita tak ingin semua tahu kan?
beban hati bukan untuk dibagi
Saat pagi, berpura pura kuat
dan menyapa, tak ada yang berubah
kenapa cuma bisa jujur pada bintang?
takkan gunakan hati, katanya
aku tahu ia berbohong
Saat ia kembali
hujani diri : aku mau kamu
terjejak jelas seperti gerimis
yang menyalakan lilin,
Kita tak mau sendirian kan?
Seperti nada sepi tak didengarkan
Takkan gunakan hati, katanya
Kita tak ingin semua tahu kan?
Sssst..diam saja, katanya
Masuk menggeliat ke ruang tersepi
Mungkin agak terburu buru, kau merengkuhku
Dan mendengar semua lagu
Saat menutup pintu,
ia pilu pada satu sendu
[aaku mengintip diam diam pada satu isak pelan saat pundak kokohnya membelakangiku.mencari nostalgi yang tahu takkan terbagi. Takkan gunakan hati, katanya. Aku tahu ia berbohong]
Diam saja, katanya
kita tak ingin semua tahu kan?
rahasia hati bukan untuk dibagi
Dan sayap iblis yang mengekang
Semua benteng pertahanan
takkan gunakan hati, katanya
aku tahu ia berbohong
sama saja, diam saja, katanya
kita tak ingin semua tahu kan?
beban hati bukan untuk dibagi
Saat pagi, berpura pura kuat
dan menyapa, tak ada yang berubah
kenapa cuma bisa jujur pada bintang?
takkan gunakan hati, katanya
aku tahu ia berbohong
Saat ia kembali
hujani diri : aku mau kamu
terjejak jelas seperti gerimis
yang menyalakan lilin,
Kita tak mau sendirian kan?
Seperti nada sepi tak didengarkan
Takkan gunakan hati, katanya
Kita tak ingin semua tahu kan?
Sssst..diam saja, katanya
Masuk menggeliat ke ruang tersepi
Mungkin agak terburu buru, kau merengkuhku
Dan mendengar semua lagu
Saat menutup pintu,
ia pilu pada satu sendu
[aaku mengintip diam diam pada satu isak pelan saat pundak kokohnya membelakangiku.mencari nostalgi yang tahu takkan terbagi. Takkan gunakan hati, katanya. Aku tahu ia berbohong]
Subscribe to:
Posts (Atom)