My blog has moved!

You should be automatically redirected in 6 seconds. If not, visit
http://balonwarnawarni.wordpress.com
and update your bookmarks.

expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

April 11, 2008

5.30

Coffee Room. Wait for you
.
Dan pesan yang tak pernah lebih padat dari itu. Anehnya, segurat sapuan merah muda terbit di parasnya. Dan seperti sinetron-sinetron cinta sma, ia merasa detakan nadinya bertambah dan kakinya melemas seiring ia separo berlari menaiki tangga. Tidak ada yang bisa diharapkan, memang..Tapi berharap sedikit remah nasib baik akan jatuh di toples hidupnya yang akhir-akhir ini melompong boleh, kan?


Klek.
Pintu terbuka.

Satu senyum mengembang lebar, dan menyapu dingin air conditioner yang menerpa. Hangat, seperti secangkir teh yang menunggu disebelahnya. Selalu camomile tea (entah mengapa, wanginya selalu mengingatkan Aira akan sosoknya) yang ia buatkan untuk Aira. Masih mengepul pelan, sepelan harap yang diam-diam Aira bisikkan. Mungkin teh itu sudah disana sejak ia mengirim pesan pendek ke telpon genggam Aira. Menunggu diam disebelah secngkir teh yang baru diseruput seperempatnya.


Hi...
Ia menyapa
So...,

Nada tanya mengambang diudara. Kata-kata hilang, digantikan coklat bola matanya yang menembus akal sehat Aira. Meluluh lantakkan kekuatan kata-kata. (Toh mereka sudah pernah terlalu banyak meminjam sihir bahasa verbal dan huruf,kata,kalimat....) Ia tertawa pelan..

Little baby,
Katanya

Aira cemberut sedikit. Ia tertawa. Aira melihat ke matanya. Ikut tertawa. Mereka saling melirik, tersenyum, dan tertawa lagi. Tak ada kata-kata. Hanya dua cangkir teh, dua manusia berbeda bahasa, dan ruang kopi yang sepi...

Dan (mungkin) sepercik rasa

No comments: