..Dan saat aku inginkan ini untuk jadi cerita peri,
maafkan aku untuk tibatiba gerimis pada melankoli
karena di denting sayap harap, kita tersadar dibelakang ada luka
ia menganga menunggu menikam senja...
ah andai saja kau tahu,
tiap malam kuterbangkan satu gugus bangau kertas dan doa
agar semua jiwa yang tersakiti kembali bersemi
dan waktu jadi ramah lagi pada kita, tak merisau ia
dan gurat pekat sakit tertutupi bahagia, nantinya
semoga tertemukan, belahan jiwa..
aku merapal tak henti,
aku mengharap tak henti
aku hujan tak henti..
hanya ingin ia melihat,
lembarnya juga cerita peri
dan diujung sana, ada pelangi..
*siang ini, entah mengapa, ceritaluka membuatku tertegun diam.
No comments:
Post a Comment