dan jembatan terbakar dibelakang sana, masa lalu yang terserak
kau berhenti sejenak..
menghapus airmata dan pedih kepul asap
berdoa agar perih dan luka cepat terserap
berganti pucuk hijau baru, jadi ia bahagia..
dan kau yang kehilangan satu sayap dibelakang sana
adakah kau kini mengusap tinta senyum menutupi sedih amarah luka dibaliknya?
adakah malammu gusar oleh bayang hantu sesal?
adakah rapuh hatimu tercungkil satu satu?
lihat aku yang akan selalu menghampiri tepekurmu..
biar kubasuh bilur perihmu dengan asa yang tersisa hati
yang walau kecil tapi tak pernah berhenti mencintai
dan kemarilah, biar pundak ini menggamit pundakmu
dan letakkan sebagian beban sedih pedihmu di bahu ringkihku
ia ringkih tapi setia menemani, bersama menahan berat semestamu yang membiru..
tak perlu katakata untuk tahu rasa yang ada
dekap, dan mari tenggelam pada hangat yang suatu hari mungkin berubah jadi nyala
nyala yang menyembuhkan,
nyala yang membebaskan..
nyala kala ada nanti kau meminta..
maka untuk saat ini,
izinkan aku mengaitkan jalinanku
dan dengan dua separuh , kita mengutuh...
dan dengan izinNya kita mencoba mengepak
mengatasi takut sesal dera resah risau berdetak..
mengatasi kepul kabut dan menunjuk bintang kita -
menemukan jalan pulang di tiap sejuk oase pandangan mata..
izinkan aku menggenggam hatimu hati hati
izinkan aku belajar menjadi sparuh pasang sayapmu..
izinkan aku mencinta..
No comments:
Post a Comment