Apa aku
bunga matahari yang selalu menoleh ke arahmu
sementara kau surya, berkelana mengarungi angkasa
Menyinari tapi tak pernah tahu dan peduli?
Tidak, bukan itu, kurasa..
Apa aku kelabu awan,
dan kau sang bayu
tiap kemana kau bertiup, aku mengikuti
dan saat kau tak ada, aku tak bisa kemana mana..
Tidak, bukan itu, kurasa..
Atau apa aku ilalang sepi
yang jatuh cinta padamu, sore hari
menanti dan menanti tapi tak pernah pantas memiliki?
Tidak, bukan itu kurasa
Ah mungkin
Aku tak perlu jadi siapa siapa
(atau berpikir aku itu apa)
Mungkin aku hanya harus menyadari
kaitan tangan saat jiwa kita saling menyentuh,
itu sudah cukup
detak hidup ku yang teresonansi dan beresonansi pada debarmu,
itu sudah cukup
dan sekelumit kalimat rasa sayang
serta tulus saat kita berkata rindu
itu sudah cukup..
Kau yang terbawakan hidup padaku
dan bertumbuh bersamaku,
Kita yang menyadari dan menerima rasa
(serta segala konsekuensinya)
itu sudah cukup..
Cinta
itu sudah cukup.
(Dan aku menemukan jawaban siapa diriku pada dalam matamu)
Teruntuk: AlfaRomeo, Pasangan jiwa. Bukankan semakin bersih diri, kita akan semakin bisa menjadi cermin yang lebih jernih untuk satu sama lain menemukan diri sejati?
No comments:
Post a Comment