Menunggu itu sepi,
menunggu itu sakit.
Menunggu itu membunuh detak di dinding
dan melawan sakit yang menggerogoti ototmu
menunggu itu menahan nyeri di dada
dan linu yang entah kenapa tak jemu jemu menusuk
Menunggu itu penat yang menggores tiap kali kau menghela udara
Menunggu itu dera yang bergema bersama riuh di sekitar pulau pesakitanmu
sementara kau, terlunglai, sendiri
sementara kau, terbengkalai, sendiri
sementara kau, menunggu...
Tunggu!
No comments:
Post a Comment