ah nyala pelita ini bukan matahari
hanya redup yang mencoba terus berfusi
ditengah semua badai dan ngin hati
bulir waktu berdesak, memang aku bukan peri
hanya pendongeng konyol yang mencintai setengahmati
ah adakah semua bilur luka ini membiru lagi
ini takdir bersekongkol menancapkan belati
diam diam menikam, ah segar darah di semburat nadi
siklus asa yang terus mati suri
ah sudah diam saja, biar pening ini tak terasa
kalau berisik nanti tahutahu ia mengiba
dan nanti jadi berpikir bisa terbang, ke langit ataupun ke nebula
perih sunyi tak terkila tapi masih bisa percaya...
Apa adaku di semestamu? kala sinar saja tak diaku...
No comments:
Post a Comment