Bukan tapak jejak yang terhapus gerimis...
Kita dulupun tak tahu
(dan bertanya tanya lagi kini)
Mengapa pada hari hujan itu,
kita memilih berpisah jalan
Dan aku tak lagi menengok pada bayangmu
yang diam diam terus menungguku pulang,
Dan sakit yang ditanggung sendiri
ketika kau bilang dunia kaca kita mungkin retak pelan pelan
adakah waktu tak berpihak pada kita, dulu?
Dan aku tak lagi mengidahkan mohonmu
yang diamdiam masih inginkan aku pulang
ke bahu yang pada rebahnya dulu kurajut damai
Ingatkah ketika musim semi dan kita berjanji,
akan selalu membagi jiwa?
Kita yang sampai sekarang masih tak tahu
mengapa pada hujan malam itu,
kau dan aku merobek kata kita
jadi huruf huruf tak bermakna....
Dan mungkin memang lentera terlalu tua untuk menyala lagi, kecupku
tapi kau akan selalu punya aku dan semua percik memori
tentang pagi, siang, sore dan malam
Karena kau sempat menapak lama jelas di hati
bukan tapak jejak terhapus gerimis
Yang masih saja, kita tak tahu
mengapa di gerimis itu, dulu....
No comments:
Post a Comment