Tuan topeng dan Nona kosmetik
berarak, berparade
memasang senyum, menimang kata
melenggang bahagia, pamer eksistensi maya
Tuan topeng meringis
padahal dibalik senyum manis ada bengis teriris
dan kasar yang memang sudah mengakar
Nona kosmetik tanpa peduli melenggang cantik
pura pura tak tahu, atau hati memang batu?
Bergandengan bersama, menebar wangi
padahal memusingkan, menyengat rasa
seperti sandiwara yang diulang hingga basi
mengira seluruh dunia akan terpana
Hihihi, alangkah konyolnya
alangkah lucunya
Tak tahukan, dibelakang diam diam ditertawakan
Kami menggenggam noda hitam mu
dan borok bernanah dibalik rupa topengmu
Kami muak, tahu coreng morengmu
yang kau bedaki dan riasi dengan sempurna
[Ah tapi kami diam saja
karena menuding akan membuat kami sama gilanya
membuat semakin merana melihat dunia
mending kami menikmati drama ]
Ah tuan topeng,
suatu hari mungkin alpa
dan lupa memakai topengnya
Ah nona kosmetik
suatu hari mungkin lupa
hujan deras akan melunturkan riasannya
Sampai hari itu,
Tabik, Tuan dan Nona!
No comments:
Post a Comment