Pada waktu yang tak bisa kutikam dengan belati agar ia cepat membawamu kembali
Pada jarak yang tak bisa kumampatkan agar tak memisahkanku dari hangatmu:
ngelangut aku pada sepi
Atau mungkin ini hanya satu lagi permainan hidup agar kita ingat dalamnya merindu?
merajut langit hingga senja lalu lelap,
memimpikan memelukmu erat..
mengukur waktu hingga habis peluh lalu letih,
tersungkur di asa yang setia mendamba
..dan lagi lagi kita menyadari..
pada semua sesak udara, kita tetap ada dan mencinta
pada semua resah didada, kita tetap ada dan merasa
pada semua gundah gulana, tautan kita tetap terjaga
Pada milyaran jarak yang teregang
Pada detak nadi waktu yang terdispersikan : Mungkin ini hanya satu lagi elegi. Dimana ksatria mungkin sedikit letih dan sang gadis mulai menua.Tapi semua tak berarti tak ada lagi nyala, bukan? Karena pada lembaran nyata kita mengukir cerita yang tak selamanya berwarna, namun kita adalah bahagia. Ah, betapa kita tumbuh mendewasa..
Pada waktu.
Pada jarak
Pada rindu.
Kunanti pulangmu,
kesayanganku.
No comments:
Post a Comment