sayup laju bersama pesawat kertas
yang didalamnya tertulis harap
dan mimpi yang tak pernah kubagi pada senyap
Kukirimkan asa yang meruncing
seperti ujung angin yang melintas
menerbangkan ke angkasa, bintang yang mengerjap
dan masuk ke relung tegas berderap
Pesawat kertas melintas....
Melewati lengkung bumi, meretas
samudra dan hutan yang memisahkan
menemukan jalan pulang kembali ke sanubari
bersama seribu doa tentang gerhana
yang tak pernah kesampaian
dan seribu satu rencana
rindu yang tak pernah tersampaikan
Pesawat kertas kuterbangkan
setelah kulipat pelan pelan
tertera seribu satu doa
untukmu, yang tak tergantikan makna
wuzzz......
pesawat kertasku
semoga sampai dihatimu.....
*Teruntuknya, yang entah kapan bisa kutemui lagi. Biarkan kini aku memendam rindu yang entah kapan bisa tertumpah dipelukannya. Semoga takdir masih memberikan kesempatan untuk gerhana dengan yang tercinta.......*
No comments:
Post a Comment