adakah aku?
Kepala ini pening, seakan seribu peri mendesing
seperti membaca horoskop di koran pagi :
hari ini tak akan ada tawa, hanya sunyi dalam bising
dan mungkin joker yang menikam diri
tak bisa, kuukur jarak demi kamu
tak peduli seberapa inginnya aku
menggali lagi jejak yang sudah kaku
ini aku, memburu fajar dan senja
tak peduli apa aku akan menemukanmu disitu
atau tidak : toh kau nisbi pada rasa tak bernama
(dan aku tak peduli pada luka, toh kita sama sama dewasa)
Dan kala aku tak tahu lagi beda kangen dan cinta,
akankah kau, menghukumku
untuk sekedar ingin tahu kabarmu?
Dan kau masih akan selalu tertidur di pundakku
lalu aku mengecup keningmu, pelan,
dan lenyap di damai mu,
Lalu jadi jengah,
atau itu hanya surya yang menarikku ke angkasa..
jauh. Dan sapamu jadi titik nadir yang bias
menuap di satu jenuh
Dan kala aku tak tahu lagi definisi rasa
akankah kau membenciku,
karena ingin tahu kabarmu?
No comments:
Post a Comment