mengecup sekali,
lalu pergi
bahkan tak menengok lagi
sudah, tak ada janji
[bahkan ia tak memeluk untuk basa basi]
...sampai jumpa suatu hari...
(padahal tak pernah tahu, apa hati masih ada esok pagi)
[akhirnya cuma aku ngelangut sendiri, terpesona diam-diam dan larut di pedih dan ingin tahu serta rasa yang terlambat, di semua yang tak terdefinisi. Dia bilang, seperti di buku-buku, aku bisa mengagumimu tanpa memiliki. Terlalu sempurna, seperti halnya bintang yang terlalu dekat dengan bumi dan membakar diri, menyinari. Semoga kamu ingat aku, satu potongan puzzle kecil tapi mungkin melengkapi. atau mungkin hanya ironi. hmpfh! sudahlah.. kamu pergi. good...bye..]
No comments:
Post a Comment