Gelak tawa yang memenuhi hati...
Puisi belum, mati, schatze..
Seperti yang kau bilang,
ini hanya keseharian lagi
rutinitas yang diselanya kutemukan senyummu
nyata yang dinyalanya teradiasikan hangatmu
dan ada yang tertasbihkan genggaman
Sejumput bahagia disanasini
sepercik sedih disanasini
secercah harap disanasini
ah kita yang sedang meramu
harap bercampur keringat
mimpi bercampur darah
dan asa bercampur pelukan.
Karena diujung hari aku tahu
aku aman dipeluk senyummu
sesederhana nirwana kecil kita:
peluk yang melelehkan amarah
bahu yang mengusir sepi
dan gelak tawa yang memenuhi hati..
No comments:
Post a Comment