meretas satu pedih, pelan pelan
saat hati menggantungkan diri
pada "suatu saat nanti"
menenun satu sabar, pelan pelan
saat diri memang harus berdamai dengan nyata
bahwa yang kita punya adalah ini
"suatu saat nanti"
Menggerus kelam, pelan pelan
sedikit lagi, katamu
sedikit lagi dan bersabarlah disitu,
ah kuharap
"suatu saat nanti"
menjadi
"sebentar lagi"
saat hati menggantungkan diri
pada "suatu saat nanti"
menenun satu sabar, pelan pelan
saat diri memang harus berdamai dengan nyata
bahwa yang kita punya adalah ini
"suatu saat nanti"
Menggerus kelam, pelan pelan
sedikit lagi, katamu
sedikit lagi dan bersabarlah disitu,
ah kuharap
"suatu saat nanti"
menjadi
"sebentar lagi"
No comments:
Post a Comment