aku menemukan lelakiku di satu ujung senja
saat angin berayun pada pucuk cemara dan wangi laut merona
dan kami bercerita tentang rumput, rimbun, gemericik dan nada
[tapi terlalu takut untuk bicara tentang jiwa]
aku menemukan lelakiku diantara sebaran kertas
dan kedip laptop dan dentam irama kemalaman
sambil menghitung rasi di kisi kisi hati yang retas
ah, ia merengkuh kepalaku ke hangat bahunya
[katakan, bolehkah kuraba sinar matamu?]
aku menemukan lelaiku semalam, diantara kerling lampu
dan temaramnya ciuman, dan aksara yang jadi pelukan
kala naluri adalah nisbi - dan kita takluk pada janji janji
atau saling mereka mimpi, dan enyahkan kenyataan...
[inginnya mencuri waktu...duapuluh menit saja untuk lagi, merengkuhmu...]
aku menemukan lelakiku....
No comments:
Post a Comment