Pagi ini hujan lagi.
Aku ingat.
Ia begitu mencintai hujan
Dan wangi tanah basah
dan bisik halus tetes air dari atap beranda
dan abu abu langit yang rahasia
Ia tengadah dan tersenyum
saat yang lain berlari menghindar
Ia menghela udara dan tengadahkan tangannya
mengecap rintik pertama
meraba irama derasnya
Ia tergelak pelan dan mulai berdansa
dan menggandeng tanganku
yang tak sabar ingin menariknya masuk
ke secangkir coklat hangat dan karpet kering
dan percik api di depan perapian
Tapi ia cuma ingin hujan, dan semua yang dibawanya
sambil bercanda,bernyanyi dan berdansa...
kala manusia berteduh dan mengibaskan air dari mantel mereka
melihatnya,
mengutuknya orang gila
Tapi ia cuma suka hujan
dan segala ramai yang dibawanya
ia masih menggandeng tanganku, ditengah rintik
aku malu! lagipula basah....
kutepis tangannya
dan lari ke kerumunan di tepian, terlindungi atap buatan
Atap miliknya adalah langit
Kala awan berbaik hati membagi cinta,
Ia berdansa pada tetes bening tirta
Sampai ia ditelan baur gerimis yang menderas
dan petir mengaburkan suara nyanyiannya
Sampai ia lebur pada tiap serpih rintik dan menyatu di udara...
Dan seiring matari yang muncul
dan orang orang yang mulai lalu lalang...
Mr. Rainman, ia hilang....
No comments:
Post a Comment