Aku berjingkat,
mengintip sejenak dari ujung teleskopku
[hati kecil ini tak sabar menanti]
Ah, kau kerlip!
Bintang jatuh,
ah, atau itu kilat kelebat sayapmu
yang sebentar lagi mendarat di bumiku?
Ah Kerlip,
dan jarak tak lagi harus kita reka,
perlahan berjingkat secepat resital cahaya
selama musim merindu
dan bibir kelu yang tak henti rapal namamu
Ah kau, kerlip..
Kau yang mendekat,
aku yang mendekap..
dan tiada sepi, tiada sunyi
karena di semua beku kala hujan mengguyur hati,
kali ini kita tahu: ini musim semi
Selamat pulang, sayang...
No comments:
Post a Comment