Untuknya,
yang memberikan lagi makna pada kata yang tadinya hampa
yang menyalakan lagi pendar aksara yang tadinya menolak dieja
yang meletakkan pena kembali di genggaman,
mengisinya dengan rintik hujan dan warna awan
dan rima yang hinggap dari udara
Untuknya,
yang berpeluh menembus semak berduri tajam
dan tergores luka, dan mengecap sakit tapi tetap berjalan
yang tertatih pelan di senyap kelam
dan airmata yang tak tertunjukkan
Untuknya,
yang menggoreskan lembut sinar bulan
di luas gelap cakrawala dingin yang mendamba
menyelimuti ragu, bimbang dan semua ketakutan
di ramainya keluh jiwa yang merindu sunyata
Untuknya yang mengajarkan ada laku yang menjadi makna kata
yang mengajarkan bahwa rasa selalu datang dengan peluh dan airmata
yang mengajarkan bahwa rasa juga selalu datang dengan hangat di jiwa
yang berbagi sayap untuk mengangkasa
Untuknya,
yang ada, dan memaknai ada lebih dari sekedar kata.
Terimakasih...
1 comment:
Nice poem :)
Post a Comment